Petani Kumpai Batu Bawah Butuh Bantuan Bibit

petani butuh bantuan bibit
KEBANJIRAN: Lahan pertanian warga Desa Kumpai Batu Bawah, Kecamatan Arut Selatan rusak dan tak terurus usai terendam banjir beberapa waktu lalu. Mereka butuh bantuan bibit untuk memulai usaha pertaniannya. (SULISTYO/RADAR PANGKALAN BUN)

PANGKALAN BUN – Luapan Sungai Arut, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) memicu gagal panen belasan hektare tanaman hortikultura masyarakat Desa Kumpai batu Bawah, Kecamatan Arut Selatan.

Tanaman hortikultura seperti sawi, tomat, cabai, dan kacang-kacangan diketahui menjadi komoditas pertanian utama Desa Kumpai Batu Bawah (KBB) dan menjadi salah satu pemasok sayur mayur di sejumlah pasar di Kota Pangkalan Bun.

Akibat banjir tersebut masyarakat mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Di samping itu petani harus memulai dari awal untuk proses pengolahan tanah dan proses tanam. Dan saat ini petani di kawasan tersebut juga mengalami kesulitan pengadaan bibit.

Kepala Desa Kumpai Batu Bawah, Kecamatan Arsel, Kabupaten Kobar Bambang Silih Warno berharap pemerintah daerah memberikan bantuan bibit tanaman hortikultura karena mayoritas masyarakat adalah petani yang terdampak banjir.

“Yang mendesak adalah bantuan bibit sayur mayur, karena setelah banjir ini masyarakat akan segera mengolah lahannya dan melakukan penyemaian bibit,” harapnya.

Menyikapi hal itu, Bupati Kotawaringin Barat Hj Nurhidayah meminta kepada instansi terkait untuk segera melakukan pendataan para petani yang merugi akibat banjir.

Baca Juga :  Kapolres Kobar : Awas! Jangan Asal Naikkan Harga Sembako!

Pendataan terhadap petani yang benar-benar terdampak dibutuhkan untuk mengetahui berapa banyak petani yang akan mendapatkan penggantian bibit. “Kita akan lihat petani mana yang benar-benar terdampak dan kita upayakan untuk penggantian bibit,” kata Bupati.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotawaringin Barat, Kris Budi Hastuti meminta kepada kelompok tani untuk mendata jumlah dan luasan yang terdampak, kemudian mengajukan permohonan kepada DKP.

Setelah itu nantinya dinas akan melakukan verifikasi ke lapangan melalui Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), dan bantuan beragam jenis bibit sayur yang akan diberikan diantaranya sawi, tomat, lombok dan terong. “DKP akan kroscek data dan lapangan. Bantuan disesuaikan dengan ketersediaan dinas, hanya bibit sayuran,” tegasnya. (tyo/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *