Pihaknya telah berupaya mengonfirmasi langsung masalah itu kepada pihak perusahaan, namun tidak mendapat jawaban memuaskan. Anehnya, manajemen salah satu perusahaan malah menyatakan, selama ini mereka tetap berkontribusi terhadap perawatan jalan tersebut.
”Justru kelompok tani yang banyak menyumbang tanah latrit di sana. Kami selalu bergotong-royong. padahal kebun kami cuma sedikit, sementara yang banyak itu kebun perusahaan,” kata Ketua Kelompok Tani Mentaya Mandiri, Rambe.
Mereka berharap Bupati Kotim memanggil manajemen tiga perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut agar melaksanakan kesepakatan bersama merawat jalan. ”Makanya kami meminta bantuan Bupati mengingatkan perusahaan menjalankan kesepakatan bersama. Tuntutan kami hanya itu. Jalan itu untuk kepentingan umum. Kasihan masyarakat kalau jalan hancur seperti sekarang ini,” katanya.
Mendapat laporan tersebut, Bupati Kotim Halikinnor memerintahkan Sekretaris Daerah Fajrurrahman segera memfasilitasi dengan memanggil manajemen ketiga perusahaan, serta masyarakat. Halikinnor meminta perusahaan menepati janji membantu perbaikan jalan sesuai janji yang sudah disepakati bersama. (ang/ign)