Sekretaris Ditjen EBTKE Sahid Junaidi mengatakan, pihaknya sangat konsen dalam memenuhi harapan masyarakat melalui bantuan PJUTS, karena manfaatnya sangat nyata. Melalui kerja sama dengan Komisi VII DPR RI, pihaknya berharap semakin banyak lagi bisa menyalurkan ke daerah yang belum ada penerangan.
”Permintaan sangat banyak, maka kami harus membuat skala prioritas, karena keterbatasan anggaran juga,” ujar Junaidi.
PJUTS menggunakan lampu LED hemat energi yang lebih terang dan awet. Selain itu, selama 5 tahun, PJUTS masih menjadi tanggungan pihaknya jika terdapat kerusakan.
”Ini masih bergaransi selama lima tahun, tetapi mari kita jaga bersama-sama agar bisa bermanfaat lebih lama,” katanya.
Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mengatakan, PJUTS sejalan dengan keinginan pemerintah untuk mengurangi emisi energi fosil menjadi energi konvensional terbarukan. Bahkan, DPR RI saat ini juga sedang membahas RUU energi baru terbarukan yang artinya serius dalam proses transisi.
”Terkait PJUTS ini harapan kami juga kolaborasi tetap terjalin, antara daerah, DPR RI, dan Kementerian ESDM. Sesuai target kami, pada 2024 Kalteng terang. Tidak ada lagi daerah yang belum teraliri listrik,” tegasnya. (sam/ign)