Pertemuan malam itu semakin berkesan dengan pemberian siraman rohani dari Ustaz Sarifudin. Ada beberapa nasihat yang ditujukan kepada para jurnalis terutama dalam menjalankan tugas.
Sarifudin memberikan tausiyah agar para jurnalis di PWI Kotim agar berhati-hati menjalankan tugas. “Berhati-hati dalam menjalankan tugas, karena apa yang diberitakan kawan-kawan jurnalis biasanya berkaitan dengan jabatan, usaha, kebijakan dan lain-lain. Jangan sampai berita yang ditulis merugikan orang lain,” katanya.
Saat ini Indonesia khsususnya mulai memasuki tahun politik dimana tahapan dan jadwal Pemilu 2024 sudah diluncurkan dan digaungkan. Dirinya berpesan kepada para jurnalis agar tetap bersikap idealis dalam menjalankan tugas.
“Saat ini sudah memasuki tahun politik, jajaran anggota PWI Kotim tetap jalankan tugas dengan baik dan jangan sampai terjebak dalam lingkaran politik yang dikhawatirkan merugikan diri sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, profesi jurnalis memiliki banyak risiko. Meskipun apa yang ditulis dan diberitakan itu benar. Namun, tidak semua orang dapat menerima itu.
“Ingat menjadi jurnalis itu punya banyak risiko, karena sesuatu yang diberitakan meskipun sudah benar dan baik belum tentu dapat diterima dengan baik oleh semua orang,” ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Sarifudin memberikan apresiasi kepada pengurus PWI yang telah mengadakan silaturahmi antar sesama anggota PWI Kotim.
“Sering-seringlah mengadakan silaturahmi seperti ini, tidak harus mewah, yang terpenting anggota PWI saling kumpul merajut kebersamaan. Silaturahmi tidak hanya untuk menjalin kebersamaan, dari silaturahmi juga dapat mendatangkan rejeki dan memperpanjang umur,” tandasnya. (hgn)