Rumah Tangga Kandas karena Tagihan Kartu Kredit Rp 55 Juta

tagihan 55 juta
Ilustrasi (GRAFIS: JUJUK SUWANDONO)

Tagihan kartu kredit Rp 55 juta memporak-porandakan rumah tangga Karin dan Donwori yang sudah berjalan 12 tahun. Kok bisa?

Persilisihan keuangan dalam rumah tangga Karin, 35, dan Donwori, 38, dimulai pada 2019. Pernikahan yang sudah dibina selama 12 tahun itu pun kandas karena adanya ketidakjujuran masalah keuangan.

Sejak dua tahun lalu, Donwori mulai tidak jujur bila berurusan dengan uang. Gaji bulanan yang biasanya diberikan ke Karin, mulai saat itu istrinya tidak diperbolehkan untuk mengelolanya lagi. “Biasanya kan setiap bulan saya bawa uangnya. Kan wajar saya sebagai istri pegang duit suami. Selanjutnya saya bagi untuk kebutuhan dan untuk keperluan lain,” kata Karin.

Mulai saat itu, duit gaji dipegang Donwori. Tak ada lagi jatah untuk keluarga yang diberikan ke Karin. Semenjak itu keduanya sering cekcok. Terlebih Donwori juga sudah tidak lagi perhatian ke Karin. “Semua sudah nggak kayak dulu lagi. Perhatian hilang, materi juga makin gak ada perhatiannya,” keluh perempuan yang tinggal di daerah Gunung Anyar itu.

Hingga akhirnya masalah yang paling besar pun muncul. Diam-diam Donwori -diam menggunakan kartu kredit milik Karin. Bukan untuk kepentingan keluarga, tapi untuk memenuhi nafsu pribadi. Yang bikin Karin mati ngadek, tagihan kartu kredit itu bukan sejuta atau dua juta. Tapi Rp 55 juta.

Baca Juga :  Istri Muda Galak dan Judes, Suami Menyesal Pilih Talak

“Saya juga nggak ngerti uangnya dibuat apa, kok sampek segitu banyak tagihannya,” herannya. “Lah enak-enak di rumah tiba-tiba ada tagihan Rp 55 juta. Saya padahal enggak beli barang kreditan,” keluh Karin.

Jelas-jelas Karin meminta pertanggungjawaban Donwori. Eh yang punya salah, malah mencakmencak. “Kok enak men, situ yang utang, saya yang ditagih,” tegasnya.

Karena tak ada solusinya, justru malah bikin rumah tangga makin tak harmonis, Karin pun nekat mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya. “Semua komunikasi sudah kita lakukan. Tapi, ya itu tadi, dia gak mau ngaku. Gak mau ngalah, eh malah ngegas. Ya sudah,” imbuh Karin.

Ketika digugat cerai, Donwori sempat meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Akan tetapi Karin tetap pada keputusannya untuk menceraikan suaminya. “Saya sudah mentok, nggak mau terjadi hal sama. Dulu sudah pernah saya maafkan, tapi tetap saja cuek dengan saya,” pungkasnya.(JPG)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *