PALANGKA RAYA – Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Velentina Lovina Tanate mengharapkan, satuan pendidikan atau sekolah di provinsi ini dapat menerapkan pembelajaran bahasa daerah dalam perangkat mata pelajaran atau kurikulum.
Menurutnya, pelestarian bahasa daerah melalui pendidikan di sekolah-sekolah sangat penting, khususnya untuk para generasi muda. Pendidikan bahasa daerah, yang biasanya masuk dalam mata pelajaran muatan lokal harus digiatkan sebagai upaya pelestarian bahasa tersebut.
“Karena di sekolahkan ada mata pelajaran muatan lokal, ya otomatis seharusnya bahasa daerah menjadi sesuatu hal yang penting sekali untuk dilestarikan melalui pendidikan di sekolah,”ujarnya, Selasa (25/1) kemarin.
Valentina melanjutkan, saat ini mata pelajaran muata lokal di sekolah-sekolah lebih diarahkan pada pelajara seni daerah setempat. Meski demikian masih ada beberapa sekolah yang mengarahkan pelajaran muatan lokal kepada pendidikan bahasa daerah.
Terkait hal itu menurutnya, pihak Balai Bahasa tidak bisa ikut campurtangan karena berkaitan dengan kebijakan masing-masing sekolah. Pihaknya hanya mengharapkan pendidikan bahasa daerah ini bisa dipandang sebagai sesuatu yang sangat penting karena menyangkut jati diri masyarakat, khususnya bagi generasi muda.
“Sebagai pelestarian dan supaya anak-anak tidak kehilangan jati dirinya, sehingga pelajaran bahasa daerah ini sangat penting diterapkan. Kan bahasa inikan bagian dari identitas seseorang, jadi wajar kalau digiatkan lagi di sekolah,” imbuh Valentina.
Berkaitan dengan hal tersebut diakuinya memang semua lini harus disiapkan oleh pemerintah. Mulai dari tenaga pendidik yang membidanginya, harus menyaipkan kurikulum, bahan ajar dan lain sebagainya yang menyangkut pelaksanaan pembelajaran bahasa daerah.
“Pastinya kan supaya bisa berjalan baik harus siap semua sektor-sektor pendukungnya. Yang pasti kurikulum dan bahan ajar menjadi yang utama, kemudian didukung lagi dengan guru yang membidangi mata pelajaran tersebut,” ucapnya.