Sektor Pertanian Jadi Penyelamat Stabilitas Ekonomi Nasional

pertanian kalimantan tengah bambang purwanto
PANEN PADI NUTRI ZINC: Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto saat meninjau panen padi Inpari Nutri Zinc di Desa Berambai Makmur, Kalimantan Tengah, Rabu (6/10)

PANGKALAN BUN– Sektor pertanian menjadi penyelamat stabilitas ekonomi nasional di tengah guncangan akibat pandemi Covid-19. Sektor ini dinilai strategis karena berhubungan dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ketersediaan pangan.

Hal ini diungkapkan Anggota Komisi IV DPR RI Bambang Purwanto saat hadir pada panen raya padi Inpari Nutri Zinc di Desa Berambai Makmur, Kecamatan Pangkalan Banteng, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (6/10)

Menurutnya sejak 2020 sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tercatat 16 persen atau tumbuh 2 persen lebih dikontribusikan kepada APBN.

“Di tahun 2020 sektor pertanian sebagai penyumbang APBN dengan nilai sebesar 16 persen atau tumbuh 2 persen lebih (dibanding 2019). Dan di 2021 sampai dengan hari ini dari laporan terus bertumbuh. Kami di Komisi 4 terus berupaya agar bagaimana pertanian ini khususnya di Kalteng bisa makin meningkat pertumbuhannya,”  katanya.

Ia menyebut bahwa ketika bicara pertanian, Komisi IV DPR terus mendorong kemandirian pangan secara berkelanjutan. “Sehingga kami mendorong Mentan untuk memfasilitasi para petani agar berkembang dan salah satunya dengan demplot Inpari Nutri Zinc ini,” tegasnya.

Baca Juga :  DKPP Akan Periksa Anggota KPU RI Terkait Verifikasi Parpol dan Dugaan Ancaman Kepada Penyelenggara

Selain itu pihaknya juga akan mengawal terkait kecukupan sarana dan prasarana pertanian sekaligus memunculkan para petani millenial. “Di Kalteng ini baru ada tiga kelompok, satu di Palangka Raya dan dua di Kapuas,” katanya.

Kemudian salah satu yang menjadi perhatian adalah penambahan pupuk subsidi bagi petani, meski ternyata pemerintah pusat justru memangkasnya. “Ini yang juga jadi perjuangan kami agar subsidi pupuk bisa ditambah lagi,” katanya.

Setelah untuk produksi tercukupi, petani juga harus difasilitasi terkait pemasaran. Karena, lanjut Bambang, ketika hasilnya bagus pemasarannya juga harus maksimal agar terserap di pasaran.

Seperti diketahui bahwa beberapa waktu lalu sedikitnya ada 29 unit bantuan peralatan pertanian bagi para kelompok tani di Kobar. Bantuan tersebut berupa 3 unit traktor roda empat, 9 unit caltivator, 3 unit traktor roda 2, 4 unit pompa air 6 inci, 8 unit pompa air 4 inci dan 2 unit handsprayer elektrik.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *