“Tingginya kasus Covid-18 di Kecamatan Kumai menjadi perhatian kita dan Kumai jadi salah satu kecamatan yang kita prioritaskan untuk mendapat penanganan, Covid ini tidak ada yang bisa memastikan kapan berakhirnya, dan apa obatnya, jadi kita harapkan masyarakat mematuhi protokol kesehatan, agar terhindar dari paparan Covid-19,” kata Bupati Kobar Hj Nurhidayah.
Pada awal pemberlakuan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sesuai dengan instruksi gubernur Kalimantan Tengah dengan dilakukannya penyekatan di 14 titik ruas jalan masuk ke Kota Pangkalan Bun. Bupati Nurhidayah bersama Forkopimda turun langsung melakukan monitoring.
Bersama rombongan, Bupati perempuan pertama di Kalimantan Tengah itu mendatangi pedagang serta melakukan tes antigen secara acak, serta memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada para pedagang di setiap jalur yang dilintasi.
Selain itu, bentuk lain hadirnya pemerintah daerah di kala pandemi Covid-19 adalah ketika terjadi peningkatan kasus Covid-19 signifikan di Kabupaten Kobar, hal itu berimbas pada meningkatnya kebutuhan oksigen.
Dengan segala daya dan upaya Bupati Kobar bersama Kapolres, Dandim 1014/PBB serta Asisten 1 Sekda Kobar melakukan terobosan dengan menjalin kerja sama yang dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman dengan Perusahaan Besar Swasta (PBS) PT Korindo Ariabima Sari untuk kembali memproduksi oksigen.
Tidak kurang 100 tabung per hari disalurkan kepada masyarakat yang menjalani isolasi mandiri. Fasilitas penyaluran oksigen yang menjadi tanggung jawab BPBD Kobar tersebut juga menyuplai kebutuhan oksigen di RSSI Pangkalan Bun dan rumah sakit di Kalimantan Tengah.
Bukan perkara mudah, karena proses negosiasi dan koordinasi dengan PT Korindo Ariabima Sari sangat alot, karena sejak tiga tahun lalu, mesin produksi oksigen di perusahaan tersebut sudah berhenti beroperasi.
“Oksigen ini sangat dibutuhkan khususnya bagi masyarakat yang saat ini sedang menjalani perawatan baik di pusat layanan kesehatan maupun pasien yang menjalani isolasi mandiri, jadi kita berupaya dan alhamdulilah saat ini kita dapat menyediakan oksigen bukan hanya bagi warga Kobar tetapi juga untuk beberapa kabupaten lain di Kalteng,” pungkasnya. (rin/tyo/sla)