”Supaya tidak bekerja dua kali, kami meminta perangkat desa atau operator desa yang menginput data dan pelaporan penatausahaan keuangan secara offline supaya diinput lagi dan digabungkan ke Siskeudes Online. Terpenting pada usalan dana desa tahap II semua sudah harus menggunakan Siskeudes Online,” kata Awung.
Awung menjelaskan, pada aplikasi Siskeudes offline, database dikelola masing-masing desa. Sedangkan Siskeudes online, database seluruh desa dikelola melalui server Diskominfo Kotim.
”Ini yang paling dikhawatirkan apabila server Diskominfo mengalami gangguan atau jaringan di desa tidak stabil, sehingga perangkat desa enggan mengakses Siskeudes Online. Ini penting diketahui oleh perangkat desa bagaimana alur koordinasi teknisnya apabila sewaktu-waktu terjadi kendala saat input data di Siskeudes Online bagaimana Diskominfo memfasilitasinya,” ujarnya.
Berkaitan tata kelola keuangan desa, selama tiga hari DPMD Kotim telah memberikan pelatihan pembuatan pengelolaan website dan tata kelola keuangan desa yang diikuti 30 perangkat desa dari 11 desa di Kecamatan Tualan Hulu di Aula DPMD Kotim.
”Dua hari yang lalu 11 desa di Kecamatan Tualan Hulu sudah dilatih Diskominfo Kotim cara membuat dan mengelola website. Hari kedua mereka diberikan pemahaman bagaimana tata kelola keuangan dan penggunaan Siskeudes online dan pagi sampai dengan sore ini mereka diberikan pemahaman oleh Inspektorat bagaimana aparatur desa melaksanakan tugasnya sesuai dengan tupoksinya,” ujar Awung.
Awung mengatakan, semua desa di Kotim telah mengusulkan dan menyalurkan dana desa tahap I dan kini sudah memasuki tahap II. ”Di tahap II ini, berdasarkan pantauan kami di Siskeudes, ada 33 desa yang realisasinya sudah memenuhi ketentuan dan siap mengusulkan dan menyalurkan dana desa tahap II pada minggu depan,” katanya. (hgn/ign)