Selain pengakuan para kades yang disebut palsu, mantan Camat Katingan Hulu Hernadie juga menyebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabul Mustiman berbohong memberikan keterangan dalam BAP, yakni tak tahu ada pekerjaan pembuatan jalan tembus sebelas desa. Kabul mengaku baru mengetahuinya setelah permasalahan itu ramai dibahas di media sosial.
”Padahal, dari awal berkas (terkait proyek) itu pada Maret sudah saya serahkan pada Kadis PMD dan Inspektorat. Tujuannya supaya Inspektorat dan dinas bisa mempelajari mana yang kurang. Tetapi, sampai Desember 2020, sampai selesai pekerjaan tak ada tanggapan, jadi kami anggap betul semua berkas itu, kami anggap tak ada salah,” katanya.
Selain itu, lanjutnya, Kabul juga pernah mendampingi Bupati Katingan Sakariyas meninjau jalan pada Juni 2020 dan melihat langsung proses pembuatannya. Hal itu dibuktikan dengan foto peninjauan yang memperlihatkan kehadiran Kabul Mustiman.
”Intinya, dia memberikan keterangan palsu. Setelah ada perkara, baru mereka bilang kelengkapan berkas kurang. Kenapa tidak dari awal?” tegas Hernadie.
Dalam kesaksiannya, Kabul Mustiman mengatakan, baru mengetahui adanya permasalahan kerja sama antardesa tersebut ketika ada berita ramai di masyarakat maupun di media sosial; Facebook, berupa somasi dari Asang. Setelah itu dirinya bersama Wakil Bupati Katingan mengundang Hernadie dan sebelas kepala desa untuk rapat di Kantor Bupati Katingan pada 15 Desember 2020. (ign/bersambung)