Ia melanjutkan, persediaan minyak goreng perkiraan ada 353 ton dan sementara perkiraan kebutuhan sekitar 85 ton dan masih banyak surplus sekitar 258 ton. Terakhir adalah gula pasir, perkiraan ketersediaan 364 ton dan kebutuhannya sekitar 168 ton, surplus 196 ton.
“Ini data yang kami dapat. Data ini terhitung dari tanggal 31 Maret kemarin,” imbuhnya.
Menurut Yusuf, untuk harga-harga 11 komoditas pangan tersebut relatif tidak ada kenaikan yang signifikan, “harga-harganya tetap stabil dari yang ada di pasar, mulai dari bulan kemarin belum ada peningkatan,” sebutnya.
Khusus untuk stok yang dikuasai Bulog Subdivre Sampit untuk beras sebanyak 250 ton, kemudian gula sebanyak 90 ton dan daging beku sebanyak 4 ton. Diperkirakan stok yang ada itu akan cukup sampai Lebaran nanti.
Sementara itu, Bupati Kotim Halikinnor meminta kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin), Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan memonitor apabila terjadi kenaikan 11 komoditas pangan strategis.
“Apabila terjadi kenaikan salah satu dari 11 komoditi tersebut segera laksanakan operasi pasar, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan. Kalau misalnya persediaan pangan kita tidak cukup, kita akan koordinasi dengan kabupaten lain, jangan sampai harganya naik barangnya langka, itu bahaya. Tapi kalau harganya naik tapi barangnya ada masih bisa kita antisipasi,” pungkasnya. (yn/gus)