Tabrakan Beruntun, Jalur Semanggang Makan Korban

Tabrakan Beruntun
KECELAKAAN: Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 60 Dusun Semanggang, Desa Pangkalan Banteng, Kecamatan Pangkalan Banteng, Selasa (4/5) siang. Truk bermuatan latrik masuk ke parit setelah mencoba menghindari kecelakaan yang lebih parah. (SLAMET HARMOKO/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BANTENG– Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 60 Dusun Semanggang, Desa Pangkalan Banteng, Kecamatan Pangkalan Banteng, Selasa (4/5) siang. Kecelakaan yang melibatkan pikap Granmax, Dumptruk, dan sepeda motor ini mengakibatkan dua korban mengalami luka, pergeseran sendi, dan patah tulang.

Informasi dihimpun saat itu pikap berwarna putih yang dikenadarai Rudi Santoso dan dumptruk bermuatan latrit warna kuning yang disopiri Iwan melaju beriringan dari arah Pangkalan Bun menuju Sampit. Sesampainya di lokasi, tanpa sebab yang jelas pengemudi pikap diduga melambatkan laju kendaraannya. Karena jarak yang begitu dekat ditambah muatan berat, pengemudi truk tak mampu mencegah tabrakan meski ia sudah berusaha mengerem laju kendaraannya. Saat itu pikap juga menabrak sejumlah sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Di sisi lain Iwan yang mencoba membanting setir ke jalur kanan, ternyata berpapasan dengan sepeda motor jenis Versa yang dikemudikan Ismail dengan membonceng Relius Wangge. Dua lelaki itu akhirnya tersenggol dan terjatuh. Ismail masuk ke parit sedangkan Relius Wangge pingsan di tempat kejadian. Truk yang lepas kendali akhirnya terhenti setelah masuk parit di sisi kanan jalan dan mengalami kerusakan di bagian depan.

Baca Juga :  Tegaskan Tolak Politik Uang, PKB Kobar Targetkan Minimal 4 Kursi DPRD

Dari pengakuan Ismail, ia tertabrak truk yang saat itu mencoba menghindari tabrakan lebih parah dan tidak menabrak sejumlah orang yang berada di pinggir jalan tepat di depan toko pakaian di lokasi kejadian. “Saya dari pasar Karang Mulya (arah Sampit) saat di lokasi itu tiba-tiba truk ke kanan dan mengenai saya,” katanya sambil menahan sakit akibat pergeseran sendi tulang pinggul dan juga luka di kepalanya.

Sementara itu Relius Wangge mengatakan bahwa ia tidak ingat secara pasti kejadian itu. Ia hanya ingat seperti terlempar dan baru sadar saat di UGD Puskesmas Semanggang. “Saya tidak tahu persisnya, karena saya ini dibonceng. Tiba-tiba terasa terlempar dan tidak sadarkan diri. Saya baru bangun di Pusekasmas ini dan merakan sakit di bahu kanan saya,” ungkapnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *