Tahun Baru Islam: Saatnya Hijrah dari Gaya Hidup Tidak Sehat!

prima trisna aji
Prima Trisna Aji, Dosen Spesialis Medikal Bedah Universitas Muhammadiyah Semarang

Tahun lalu, pada peringatan 1 Muharram, seorang tokoh masyarakat di desa Jumapolo Karanganyar Jawa Tengah menggelar kegiatan bertajuk “Jalan Sehat Hijrah.” Kegiatan ini bukan hanya ajang berolahraga, melainkan juga wadah untuk menguatkan komitmen kolektif warga dalam memperbaiki pola hidup.

Para peserta menyatakan niat berhijrah: dari merokok ke udara bersih, dari begadang ke tidur cukup, dari makanan cepat saji ke konsumsi makanan halal-thayyibah.

Bacaan Lainnya

Dampaknya tak main-main. Dua pekan setelah acara, banyak peserta didesa Jumapolo Karanganyar Jawa Tengah yang melaporkan peningkatan kualitas tidur dan tekanan darah yang lebih stabil.

Kisah ini menunjukkan bahwa semangat hijrah dapat diwujudkan secara nyata, dimulai dari langkah-langkah kecil yang berkelanjutan, dan tentu saja bersama-sama.

Baca Juga :  Mengapresiasi Hari Lanjut Usia Nasional pada Musim Pandemi Covid-19

Hijrah Jasmani: Aplikasi Nyata dalam Kehidupan Sehari – hari

Harusnya tahun baru Islam 1 Muharam harus menjadi hijrah yang sebenar – benarnya. Jangan hanya Tahun Baru Islam dianggap sebagai ceremonial saja tetapi tidak ada perubahan yang membaik bagi kita. Tahun Baru Islam mestinya menjadi momentum untuk kita Hijrah menuju pola hidup yang sehat.

Apabila pada setiap pergantian tahun baru Nasional selalu dimeriahkan dengan Terompet, Kembang Api dan kampanye maka Tahun baru Islam ini harus lebih dari perubahan yang lebih membaik ke depannya.

Semangat untuk hijrah pada Tahun baru Islam tidak memerlukan hingar bingar, akan tetapi cukup diwujudkan dengan aksi nyata yang secara konsisten dan terus menerus.

Berbagai elemen masyarakat bisa terlibat aktif seperti Pemerintah, lembaga pendidikan, masjid, dan media massa dapat menyelenggarakan kampanye gaya hidup sehat, edukasi gizi Islami, lomba masak makanan halal-thayyibah, hingga gerakan jalan sehat yang bertema hijrah.

Media pun berperan besar dalam menyuarakan narasi perubahan dalam menyebarkan inspirasi, memberi ruang edukatif, dan mendorong masyarakat untuk bergerak bersama.

Baca Juga :  Resolusi Melawan Ancaman Resesi, Bupati Kotim Ajak Bangun Optimisme

Hijrah dari gaya hidup tidak sehat tidak memerlukan fasilitas mewah. Hijrah Kesehatan bisa dilakukan dengan Langkah yang sederhana seperti berjalan kaki setiap pagi secara rutin, tidur yang cukup serta berkwalitas tanpa smartphone, berpikrian positif, mengelola stress dengan baik, minum air putih yang cukup 2 liter/hari dan makan makanan empat sehat lima sempurna.



Pos terkait