Tak Ada Anggaran, Pengembangan Kebun Raya Sampit Terhambat

Pengembangan Kebun Raya Sampit di Jalan Jenderal Sudirman Km 28-31
HANYA PEMELIHARAAN: Pengembangan Kebun Raya Sampit tahun ini tak ada anggarannnya, sehingga hanya dilakukan pemeliharaan. (ISTIMEWA)

Sementara itu, pada 2020 tak ada kegiatan yang dibangun selain embung dan sekat bakar. Pada 2021, Pemkab Kotim telah menganggarkan pembuatan taman dengan dana Rp 190.500.000 dan kegiatan perencanaan disediakan dananya Rp 5,7 juta.

”Tahun 2020 itu tidak ada kegiatan. Hanya ada bangun embung kurang lebih Rp 150 juta menggunakan dana bagi hasil (DBH),” katanya.

Kebun Raya Sampit digadang-gadang akan menjadi Kebun Raya terbesar di Indonesia. Sesuai dengan master plan Kebun Raya Sampit membutuhkan anggaran Rp 1,4 triliun dan terus dibangun secara bertahap menyesuaikan ketersediaan anggaran pemkab.

Selain itu, Kebun Raya Sampit direncanakan menjadi pusat konservasi tumbuhan kerangas di Kalimantan dengan ikon pohon damar Borneo serta pelestarian 155 jenis tumbuhan, 23 jenis burung dan beragam aneka buah-buahan lokal yang  terus dikembangkan di Kebun Raya Sampit.

”Rencana ke depannya Kebun Raya Sampit ditujukan sebagai sarana edukasi, wisata, dan peningkatan perekonomian,” katanya.

Meski demikian, Paris mengatakan, proses pembangunan Kebun Raya Sampit masih belum maksimal karena anggaran yang bersumber dari APBD serta bantuan CSR tidak begitu besar.

Baca Juga :  Elpiji 3 Kilogram Mulai Langka di Pulang Pisau

”Kalau kita pedomannya master plan. Saat ini pembangunan di Kebun Raya Sampit masih berproses. Sedangkan kalau kita berpedoman pada master plan itu anggarannya memang cukup besar, mencapai triliunan, sedangkan ketersediaan anggaran Pemkab Kotim terbagi-bagi untuk kepentingan yang lain terutama untuk penanganan Covid-19,” tandasnya. (hgn/ign)



Pos terkait