Justru PKS yang kini naik daun. Meski sejak awal merupakan partai yang tidak diperhitungkan dalam konstelasi, namun mampu membuktikan ketangguhannya dengan menambah dua kursi.
Dengan perolehan ini maka total PKS menjadi tiga kursi dengan penambahan di dapil II Baamang-Seranau dengan figur Ariyandi serta dapil IV Nor Aprily, putri pentolan politikus PKB almarhum Hademan.
Dia sukses memboyong basis pemilih ayahnya untuk bergabung ke PKS yang dibuktikan dengan raihan satu kursi tersebut.
Partai lainnya, Hanura, harus merelakan satu kursi di DPRD Kotim, gagal menempatkan kadernya di DPRD Kotim. Ketua DPC Hanura Kotim Hari Rahmad yang gagal kembali duduk ke DPRD Kotim, mengakui persaingan politik tahun ini memang sengit. Pendatang baru memiliki spekulasi tinggi dan memiliki logistik yang kuat.
”Ya, inilah namanya politik. Segala kemungkinan bisa terjadi dan di luar prediksi,” katanya.
Sementara itu, Ketua PKB Kotim Sohibul mengatakan, penambahan satu kursi PKB tidak terlepas dari figur Anis-Muhaimin. Selain itu, ditambah lagi dengan kekuatan para caleg di lapangan untuk meraup suara.
”Saya merasakan ada efek figur Anies-Cak Imin dalam peningkatan kursi di Kotim, sehingga itu menambah satu kursi lagi untuk PKB di Kotim,” ujarnya.
Perolehan lima kursi, kata Sohibul, akan menambah kekuatan pondasi politik PKB di lembaga itu sendiri. ”Semakin banyak kursi di parlemen, akan menambah kuat posisi politik partai itu sendiri,” kata Sohibul. (ang/ign)