SAMPIT, radarsampit.com – Pasangan bakal calon yang akan maju dalam Pilkada Kotim bakal jelas dalam dua pekan ke depan. Hal ini seiring segera terbitnya rekomendasi partai politik mendekati pendaftaran.
Dari semua bakal calon yang sudah muncul, kelanjutan pasangan Halikinnor-Irawati (Harati) paling dinanti.
Dalam beberapa pekan belakangan, publik dibuat bingung dengan sepak terjang pasangan petahana tersebut.
Pasalnya, masing-masing berburu rekomendasi partai politik. Keduanya juga tak sepaket dalam memperkuat koalisi.
Irawati yang didapuk sebagai bakal calon wakil bupati, juga mendaftar sebagai bakal calon bupati di beberapa partai.
Di Gerindra, misalnya, namanya sempat bersaing dengan Halikinnor dan Sanidin memperebutkan rekomendasi partai tersebut.
Halikinnor dan Irawati secara terpisah dalam sebuah kesempatan, menegaskan siap melanjutkan Harati Jilid II.
Meski demikian, mereka juga tak masalah jika harus berpasangan dengan bakal calon lainnya. Secara umum, kedua kader PDIP tersebut kompak beralasan siap menjalankan apa pun perintah partai.
Sementara itu, partai-partai politik di Kotim sejauh ini memang belum mengeluarkan rekomendasi siapa kandidat yang akan diusung.
Ketua PKB Kotim Sohibul Hidayah mengungkapkan, rekomendasi B1KWK dari PKB akan segera diumumkan.
Menurutnya, ada nama petahana (Halikinnor) yang ikut bersaing bersama dengan paslon lainnya. Namun, Halikinnor tak menyertakan siapa wakilnya yang akan diusung nantinya.
”Karena saya melihat, sampai saat ini pasangan calon yang sudah paten itu belum ada selain Jhon Krisli-Siyono yang sudah sosialisasi melalui spanduknya,” ujarnya.
Sohibul menyebutkan, rekomendasi PKB dengan kekuatan lima kursi sangat menentukan arah berapa paslon dalam Pilkada Kotim.
”Salah satunya PKB juga bisa menjadi kunci untuk paslon lain untuk menciptakan berapa paslon di pilkada ini nantinya. Namun, yang jelas sudah ada nama yang kita godok di tingkat pusat dan ini nanti akan dipanggil untuk menyatakan komitmennya kepada PKB,” ujarnya.
Sohibul menuturkan, PKB memang tidak mensyaratkan kader wajib digaet. Namun, dia ingin paslon yang diusung tidak hanya menggunakan kesempatan aji mumpung.