Ternyata Begini Kisah di Balik Amukan Pemuda Pukuli Pengendara di Sampit

pemuda pukul pengendara
GEGER: Tangkapan layar aksi pemuda yang memukuli pengendara di Kota Sampit, Jumat (20/1) lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Seorang pemuda di Kota Sampit, Dede (28), mengamuk tanpa kejelasan. Dia memukuli sejumlah pengendara yang melintasi rumahnya menggunakan sebilah kayu, Jumat (20/1). Sejumlah warga menjadi korban serangannya.

Kejadian tersebut sempat jadi tontonan warga. Jalan Ir Juanda, tepat di depan Jalan Iskandar 24 sempat diblokade karena aksi Dede yang dinilai sudah meresahkan warga.  Pemuda itu tiba-tiba saja menyiramkan oli ke sekujur tubuhnya. Lalu keluar rumah yang letaknya di pinggir Jalan Iskandar 24, Jumat (20/1).

Bacaan Lainnya
Gowes

Dede yang dikenal baik oleh warga setempat tiba-tiba bertingkah aneh. Keluar dari rumah hanya menggunakan celana dalam dan berjalan kaki mondar-mandir sambil membawa sebilah kayu.

Tingkahnya yang tak wajar menjadi perhatian warga. Sampai tak lama kemudian, dia memukul kaca helm pengendara. Motor yang dikendarai pria berboncengan dengan wanita itu terjatuh. Kaca helm korban pecah dan langsung dibantu warga.

Tak berhenti sampai di situ, pengendara lainnya menjadi korban kedua. Laki-laki yang tak diketahui identitasnya terlihat kesakitan dan pukulan Dede membuat lengan dan punggungnya memar.

Baca Juga :  Pernyataan Maaf Kapolda Belum Cukup, Mahasiswa Ultimatum Tiga Hari Penuhi Tuntutan

Melihat kondisi Dede yang semakin tidak stabil, warga ramai-ramai mengamankan hingga mengikatnya. Saat diamankan, korban kedua yang tidak terima dengan perbuatan Dede balik memukul dan menyerang pemuda itu. Alhasil, dia justru dipukuli warga.

”Tidak bisa kita menyamakan orang waras (normal) dengan orang yang sedang dalam gangguan kejiwaan. Kalau dilawan, ya tetap salah korbannya. Warga semua tahu dan kasihan dengan korban yang dipukuli, tetapi bukan dengan cara membalas balik seperti itu, akhirnya dipukuli warga. Bukannya puas memukul, malah ia yang mendapatkan sakit dobel,” kata Hasdi, warga setempat.

Hasdi dan warga lainnnya mengenal baik Dede. ”Orangnya itu sebelumnya waras, tidak pernah ada kelainan apa pun. Setelah pulang dari daerah pehuluan, perilakunya mulai berubah jadi tidak biasa,” ungkap Hasdi.

Pernyataan itu dibenarkan Nani, ibu Dede, saat ditemui Radar Sampit ke kediamannya. Nani mengatakan, selama hidupnya Dede tidak pernah melakukan hal di luar akal sehat seperti yang baru dilakukannya. Perilaku Dede berubah setelah pulang dari lokasi kerjanya di daerah Tumbang Manggu, Kabupaten Katingan.



Pos terkait