Ternyata Begini Kisah di Balik Amukan Pemuda Pukuli Pengendara di Sampit

pemuda pukul pengendara
GEGER: Tangkapan layar aksi pemuda yang memukuli pengendara di Kota Sampit, Jumat (20/1) lalu. (IST/RADAR SAMPIT)

Menurutnya, anaknya tiba-tiba sering bersendawa, mengencangkan urat leher, menggerakan kedua tangannya seolah-olah seperti ingin melakukan ritual adat. Nani menduga anaknya kerasukan roh gaib yang mengubah perilaku anaknya.

”Sudah seminggu anak saya itu datang dari tempat kerjanya. Saya tanya, nak kenapa pulang kerja mendadak. Enggak apa-apa aja Ma,” kata Nani menirukan dialog anaknya.

Bacaan Lainnya

Nani mulai khawatir, anaknya tiba-tiba loncat dari jendela, bertindak aneh dan tak biasa.

”Saya mendoakan dan menasihati, sambil saya tepuk punggungnya supaya sadar. Tapi, tetap gak sadar dan malah menyiram oli ke tubuhnya sendiri,” kata Nani.

Saudara Dede awalnya menduga adiknya bersikap seperti itu hanya bercanda. ”Kakaknya sampai mengira Dede itu cuma bercanda. Tapi, semakin hari semakin parah,” ujarnya.

Nani terus bersabar ketika anak-anak warga sekitar merundung anaknya. ”Saya sangat sedih lihat anak saya disoraki orang gila. Rasanya trauma membiarkan anak kerja jauh-jauh. Kemarin bosnya menelpon, saya bilang lagi sakit. Bos bilang selama menjadi helper disana, Dede bekerja dengan baik. Melihat kondisinya yang sekarang, saya trauma, enggak saya izinkan lagi dia balik kerja ke sana. Berhenti saja kerja di sana, cari kerja di sini saja,” ujarnya.

Baca Juga :  NGERI!!! Tikungan Maut Makan Tumbal, Pemotor Tewas Dihantam Truk

Nani mengatakan, anaknya sangat peduli terhadap dirinya. Dede bisa menangis sendiri mengenang kepahitan hidup yang dialami ibunya. ”Saya itu dulu ada utang. Tapi, itu sudah saya lunasi. Pikirannya Dede itu masih merasa sedih dan menangis teringat masalah hidup saya. Tapi, itu sudah masa lalu, dia menyangka ibunya masih menanggung beban masalah,” katanya.

Dede juga selalu membawa foto almarhum ayahnya di plastik kotak rokok yang dibawanya kesana-kemari. ”Abahnya sudah meninggal tahun 2008 lalu karena kecelakaan. Saya melihat Dede selalu membawa foto ayahnya kesana kemari, dikantongi atau diselipkan di pinggangnya,” kata Nani sambil menunjukkan pas foto almarhum suami Nani yang disimpan dalam kotak rokok.

Usai kejadian itu, Ketua RT 37 RW 3 Bahrian bersama warga mengamankan Dede. Warga lalu menghubungi aparat kepolisian.



Pos terkait