Tren Mabuk Kecubung Merambah Kalteng, Pemuda di Dua Kabupaten Sudah Jadi Korban

ilustrasi kecubung
Ilustrasi tren maut mabuk kecubung. (Hadi/Radar Sampit)

Informasi lain dihimpun Radar Sampit, fenomena mabuk kecubung itu menimpa beberapa warga. Bahkan, seorang di antaranya sempat terekam kamera warga tengah berdiri di tengah jalan tanpa menghiraukan kendaraan yang lalu lalang. Peristiwa itu terjadi Selasa (9/7/2024) lalu di Jalan Raya Basarng km 9 Kapuas.

Dari keterangan dan berbagai sumber yang diperoleh Radar Sampit, perilaku aneh demikian juga terjadi pada beberapa orang. Bahkan, ada yang disebut-sebut meresahkan dengan memasuki rumah warga tanpa izin. Parahnya, hal demikian disebut-sebut tak hanya karena buah kecubung, namun obat-obatan seperti Pil Zenith yang dicampur buah kecubung. Ada pula yang disebut mengombinasikannya dengan minuman beralkohol.

Bacaan Lainnya

”Kota Kapuas beberapa hari ini ada beberapa orang mabuk kecubung. Ada yang duduk dan rebahan di jalan raya, bahkan sampai masuk dalam rumah orang lain,” ujar Sugi (27) warga Kapuas.

Baca Juga :  Kerja Bakti Jadi Agenda Rutin Setiap Jumat di Kelurahan Baamang Tengah

Peristiwa nyaris serupa juga terjadi di Kabupaten Seruyan, tepatnya di Desa Sembuluh II. Warga setempat geger karena puluhan orang di desa tersebut melakukan kegiatan aneh dan mengganggu ketertiban kampung.

Mereka diduga mengonsumsi obat-obatan terlarang. Namun, belum jelas obat yang dikonsumsi. Sebagian menduga warga tersebut mengonsumsi buah kecubung. Belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait di Seruyan mengenai penyebab puluhan warga tersebut mabuk massal.

Tren edan mabuk kecubung sebelumnya menghebohkan Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Polda Kalsel tengah mendalami dugaan penyalahgunaan buah kecubung untuk efek mabuk ataupun halusinasi. Dari video di media sosial, sejumlah warga di Banjarmasin teler dengan narasi mengonsumsi bahan-bahan tersebut.

Ironisnya, tren mabuk kecubung tersebut menewaskan dua orang. Dua korban diketahui mengoplos kecubung dengan alkohol dan obat-obatan. Mereka sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihun akibat efek obat tersebut. Namun, nyawanya tak tertolong. Dua pasien laki-laki itu dilaporkan meninggal pada 5 dan 9 Juli lalu.

Dikutip dari Radar Banjarmasin (grup Radar Sampit), pasien mabuk kecubung terus berdatangan ke RSJ Sambang Lihum. Sampai Selasa (9/7/2024) lalu, ada 28 pasien mabuk kecubung yang dirujuk.



Pos terkait