Vaksinasi di Antang Kalang Penuh Tantangan

Vaksinasi di Antang Kalang Penuh Tantangan
Kondisi salah satu permukiman warga di Kecamatan Antang Kalang. (dok.radarsampit)

SAMPIT-Memiliki letak geografis yang berbeda dari kecamatan lain membuat pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Antang Kalang Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memiliki tantangan tersendiri.

“Tantangannya sangat luar biasa. Terutama di Desa Tumbang Kalang ke atas melewati riam-riam. Selain itu beberapa desa  jalannya belum tembus. Artinya harus melalui sungai dan ada tiga riam yang kita lewati,” ujar Plt Camat Antang Kalang Watmin.

Bacaan Lainnya
Gowes

Diuraikannya, kecamatan tersebut berpenduduk 8.000 jiwa lebih dengan 15 desa, yang terdiri dari 4 desa eks trans jalur darat dan 11 desa di pinggiran sungai. Dari ibu kota kecamatan ke desa-desa paling ujung yakni Desa Tumbang Gagu, jarak tempuh sekitar 4 jam perjalanan melewati 3 riam yang ekstrim. Bahkan hingga mengeluarkan biaya untuk transportasi air sekitar Rp 3,5 sampai Rp 4 juta.

Tantangan lainnya lanjut Watmin, yakni masih ada masyarakat di sana  yang identik mempercayai dengan magis.  ”Sehingga kita tim dari gugus tugas petugas Kecamatan dalam hal ini Polsek Antang Kalang dan Posramil, dan pihak Puskesmas turun langsung ke desa-desa di Jalan Sungai Kecamatan Antang Kalang kita langsung mengawal jalannya untuk pemberian vaksin pada masyarakat di daerah hulu,” paparnya.

Baca Juga :  Setiap Hari, Polres Lamandau Layani Vaksinasi

Diakuinya pula, informasi hoax tentang vaksin sempat beredar di masyarakat setempat. Sehingga mempengaruhi kesadaran masyarakat untuk bisa menerima vaksinasi Covid-19.

Ia melanjutkan, awalnya banyak masyarakat yang menolak vaksinasi, karena  sejak dulu jarang melakukan vaksinasi. Bahkan apabila sakit biasanya mereka mengandalkan pengobatan alami.

“Karena itu kami dan tim nakes serta dari Polsek setempat memberi penyuluhan langsung turun langsung ke lapangan melaksanakan pengawalan vaksin tersebut,” terangnya.

Namun ungkap Watmin,  dalam pelaksanaannya vaksin yang dibawa tidak mencukupi. Sebab masyarakat mulai antusias setelah mendapatkan sosialisasi terkait vaksinasi yang bertujuan untuk menekan penyebaran Covid-19.  ”Tapi mudah-mudahan dari Dinas Kesehatan kabupaten bisa memenuhi kebutuhan masyarakat kami yang belum divaksin,” tukasnya.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *