”Penyebab terjadinya inflasi paling tinggi dipengaruhi kenaikan tarif PDAM dan per September ini disusul kenaikan harga BBM yang turut memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap inflasi di Sampit,” kata Eddy.
Dari lebih 400 komoditas, lanjutnya, BPS Kotim menarik data sepuluh komoditas dan jasa yang mengalami inflasi. Di antaranya, BBM sebesar 0,89 persen, beras 0,09 persen, bahan bakar rumah tangga (elpiji dan minyak tanah) 0,07 persen, daging ayam ras 0,07 persen, ayam goreng 0,04 persen, bakso siap santap 0,04 persen, kangkung, sabun mandi cair dan tarif kendaraan travel 0,03 persen.
Untuk komoditas dan jasa yang mengalami deflasi, tomat sebesar 0,08 persen, bawang merah dan minyak goreng sebesar 0,06 persen, cabai rawit sebesar 0,04 persen, ikan nila sebesar 0,03 persen, ikan layang/ikan benggol, telur ayam ras, emas perhiasan, semangka sebesar 0,02 persen dan makanan ringan atau snack sebesar 0,01 persen.
”Terjadinya tingginya inflasi di Kota Sampit karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga konsumen pada beberapa kelompok pengeluaran, seperti BBM, elpiji, dan kenaikan tarif PDAM,” ujarnya.
Eddy menjelaskan, perhitungan inflasi tahunan dapat diketahui berdasarkan perbandingan IHK pada bulan yang sama di tahun sebelumnya. Inflasi bulanan dihitung berdasarkan inflasi bulan ini terhadap inflasi bulan sebelumnya. Untuk perhitungan IHK ditentukan berdasarkan rata-rata harga bulan ini dibandingkan harga dasar di tahun 2018. Pada 2018, BPS Kotim membuat diagram timbang berdasarkan hasil survei biaya hidup yang kini menjadi acuan pembanding dalam perhitungan IHK.
”IHK yang tinggi di September 2022 ini dikarenakan ada terjadi perubahan tarif PDAM yang terbawa terus pengaruhnya terhadap IHK sekarang. Nanti, bulan depan (November 2022), inflasi tahunan di Sampit pasti turun karena efek atau pengaruh dari perubahan harga tarif PDAM sudah hilang, karena IHK Oktober 2022 akan dibandingkan dengan IHK Oktober 2021. Syarat turunnya inflasi juga harus didukung kestabilan harga kebutuhan pokok yang harus dikendalikan,” ujarnya.