”Mereka datang ke area food estate Kalteng harusnya melihat secara jelas dan melakukan evaluasi. Hasil pemantauan kami, megaproyek ini gagal. Bahkan, sistem pengelolaan proyek ini pun berantakan dan merugikan petani. Petani hanya dijadikan objek saja untuk proyek yang hanya menguntungkan pihak lain. Intensifikasi saja tidak berjalan baik, masih saja melakukan ekstensifikasi,” kata Bayu.
Igo, Manajer Kampanye Walhi Kalteng mengatakan, berdasarkan pemantauan serta diskusi yang dilakukan bersama petani pada kawasan food estate, proyek itu tidak mempunyai kejelasan. Bahkan, bantuan yang selama ini diberikan tidak benar-benar menjawab persoalan petani.
”Kami sudah sering datang ke kawasan food estate. Banyak petani yang mengeluhkan program ini. Bantuan yang tidak sesuai, proyek yang membingungkan, dan pelaksanaan yang tidak benar-benar terlaksana dengan baik. Negara hanya memberikan harapan palsu bila proyek ini diteruskan. Segera lakukan evaluasi dan hentikan proyek ini. Jangan hanya seremonial omong kosong,” tegas Igo. (hgn/ign)