Warga Pangkalan Banteng Tagih Janji Pengaspalan Jalan Akhir Agustus Ini

jalan berdebu
TAGIH JANJI: Mulai ada lagi yang memajang pohon pisang di tengah Jalan Jenderal Ahmad Yani, Desa Karang Mulya Kecamatan Pangkalan Banteng, Kabupaten Kobar, Kalteng, Selasa (29/8/2023) pagi. (Slamet Harmoko/radarsampit.com)

Hal senada juga diutarakan Harianto, pengguna jalan ini mengungkapkan kekesalannya dengan menanyakan apakah perlu warga dan pengguna jalan membuka kotak sumbangan untuk membantu pembangunan jalan tersebut.

“Bisa dibilang ini keterlaluan, apa perlu dibuka kotak sumbangan untuk membantu pengaspalan jalan ini? Saya lihat di jalan kabupaten yang di depan puskesmas Karang Mulya sudah dilakukan pengecoran, namun ternyata yang jalan nasional ini masih sama saja tidak ada perbaikan,” ungkapnya.

Bacaan Lainnya

Menurutnya janji pengerjaan jalan saat warga menggelar aksi di awal bulan lalu hanya dilakukan sehari saja. “Saat warga menggelar aksi beberapa waktu lalu tampak datang alat berat, namun ternyata hanya sehari saja. Itupun tidak dikerjakan dengan baik, kemudian alat beratnya entah hilang kemana sampai hari ini,” katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kobar, Hasyim Mualim mengatakan, usai rapat digelar penanganan di ruas jalan nasional di Kecamatan Pangakalan Banteng akan dimulai. “Kesepakatan dengan Kepala Balai Nasional, hari ini pekerjaan mulai dikerjakan, supaya tidak berdebu,” ujarnya, Selasa (1/8/2023).

Baca Juga :  Antusiasme Warga Kotim Menyambut Haul ke 19 Guru Sekumpul

Dalam rapat yang juga dihadiri oleh PJ Bupati Kobar Budi Santosa dibangun kesepakatan bersama BPJN Kalteng untuk kepastian pengaspalan jalan lintas provinsi tersebut.

Menurutnya pengaspalan segera dilaksanakan paling lama pada akhir bulan Agustus tahun 2023. Pada saat pelaksanaan Camat Pangkalan Banteng diminta untuk memonitor pelaksanaannya, hal itu dimaksudkan agar penanganan dapat berjalan dengan lancar.

“Paling lama akhir Agustus 2023 kita sudah aspal, itu kesepakatan dengan BPJN Kalteng,” ungkapnya.

Untuk diketahui bahwa ruas jalan nasional tersebut mengalami kerusakan parah, dengan banyak lubang menganga bersebaran sepanjang lebih dari 1 kilometer, ketika kemarau seperti saat ini debu berterbangan dan membuat dagangan pedagang kotor.

Meski sudah ada kejelasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perbaikan jalan, warga Pangkalan Banteng tetap menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasinya dengan turun ke jalan, aksi damai tersebut mendapat pengawalan ketat kepolisian. (sla)



Pos terkait