”Kita harus dukung perjuangan untuk mempertahankan hak-hak mereka dan hutan itu,” tegas Alexius.
Menurut Alexius, luasan hutan di daerah itu semakin menipis. Bahkan, ada yang menyebutkan Kotim sudah menuju pada krisis lahan dan hutan. Sebagian besar hutan telah digunakan untuk areal perkebunan kelapa sawit. Apabila dipandang dari aspek lingkungan, hal itu akan berdampak buruk dan berujung bencana.
”Hutan kita ini sudah sedikit. Mari kita pertahankan yang ada. Hutan yang sudah kritis itu ditanam kembali, karena kita merasakan sendiri dampaknya saat ini. Ketika hutan semakin sedikit, cuaca semakin panas dan terik. Itu karena faktor hutan yang menipis,” ujarnya. (ang/ign)