Dia berharap seminar ini membantu rekan-rekan di fasilitas kesehatan primer seperti di klinik perusahaan, sehingga mereka bisa melakukan tata laksana yang tepat agar bisa menekan angka kecacatan.
Sementara itu, Direktur Sagara Eye Care dr Yuendri Irawanto mengatakan, klinik cukup banyak menangani kecelakaan kerja pada mata. Dengan dua dokter spesialis mata yang dimiliki, semua bisa dilayani dengan baik, bahkan akan ditingkatkan semaksimal mungkin.
Yuendri mengatakan, pihaknya menggagas seminar kegawatdaruratan pada mata tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam penanganan awal kecelakaan kerja pada mata. Tujuannya agar risiko kecacatan atau kebutaan bisa ditekan hingga sekecil mungkin.
Selama ini sering pasien dirujuk sudah dalam kondisi parah sehingga semakin sulit ditangani karena terlambat. Bahkan tidak jarang kesalahan akibat percaya mitos seperti ditetesi air kencing di pagi hari sehingga justru bertambah parah karena menyebabkan peradangan.
Dirinya menambahkan dengan dua dokter spesialis mata yang dimiliki, klinik mereka mampu melayani pasien secara optimal. Pihaknya juga bekerjasama dengan puskesmas untuk skrining kesehatan mata, sehingga peserta BPJS Kesehatan juga bisa dilayani.
“Dalam waktu dekat dokter Frisma juga akan mengikuti pendidikan bagian retina dan syaraf mata. Kami terus berupaya agar pelayanan kepada masyarakat semakin baik, termasuk yang bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan,” tandasnya. (yn/yit)