PALANGKA RAYA – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mendukung komitmen PT PLN yang akan mewujudkan seluruh wilayah provinsi ini teraliri listrik di tahun 2024 mendatang. Hingga saat ini sekitar 30 persen wilayah Kalteng belum mendapat jaringan listrik PLN.
Sekretaris Komisi II Sudarsono mengatakan, hal inilah yang menjadi alasan, percepatan pembangunan jaringan listrik harus dipacu.
“Ada kesan selama ini Kalteng kekurangan listrik, ada desa-desa di pelosok yang belum ada listrik. Hal semacam inilah yang harusnya segera diatasi dan tentu harus ada dukungan pemerintah,” katanya, kemarin.
Dipaparkannya, di Kalteng saat ini sudah berdiri pembangkit listrik, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Desa Kajuei Kabupaten Gunung Mas. Meski demikian, untuk pemenuhan pembangunan jaringan listrik harus didukung dengan infrastruktur yang memadai untuk mempemudah pengembangan jaringan ke seluruh wilayah.
”Informasi dari pihak perwakilan PLN, bahwa ditargetkan pada tahun 2024 semua desa di Kalteng bisa teraliri listrik PLN, tentunya harus didukung akses jalan yang memadai,” ucap Sudarsono.
Ia berharap, agar pemerintah provinsi, kabupaten dan kota membantu PLN mewujutkan target tersebut dengan berbagai biaya pembangunan tiang atau jaringan listrik di wilayah masing-masing.
SUdarsono menambahkan, berdasarkan informasi dari pihak perwakilan PLN, dari total 1.571 desa di Kalteng, hanya 1.078 desa yang sudah teraliri listrik atau masih ada 493 desa yang belum teraliri listrik saat ini.
“2021 ini PLN menargetkan menyelesaikan pemasangan jaringan listrik di 35 desa tersebar di beberapa kabupaten. Ke depannya, dukungan dari pemerintah sangat diharapkan supaya pembangunan jaringan lebih cepat,” pungkasnya. (sho/gus)