Ada Pamentasan Budaya di Tanah Mas

Kotim,Ada Pamentasan Budaya di Tanah Mas
Wabup Kotim Irawati ketika menandai pembukaan program pemajuan desa di Kelurahan Tanah Mas, baru-baru tadi.(istimewa)

SAMPIT –  Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan program pemajuan kebudayaan desa. Di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), progam kegiatan tersebut digelar di Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang, Sabtu (30/10) lalu.

Wakil Bupati Kotim Irawati yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan, program memajukan kebudayaan, ini dapat menjadi ujung tombak pertumbuhan ekonomi desa.

“Selama ini kota selalu dianggap sebagai pusat pertumbuhan. Harapan kami desa dapat menjadi ujung tombak pusat pertumbuhan. Tidak hanya di kota saja, pertumbuhan itu merata sampai ke desa-desa,” ujarnya saat membacakan sambutan bupati.

Dilanjutkannya, utama dalam pembangunan berkelanjutan yang diharapkan tubuh dengan adanya program pemajuan kebudayaan desa. Diuraikan, pemajuan kebudayaan ialah upaya meningkatkan ketahanan  budaya melalui pengembangan pemanfaatan dan pembidanaan kebudayaan.

”Untuk mewujudkannya diperlukan peran aktif  dari masyarakat lokal, komunitas dan perangkat desa,” sebut Irawati.

Disamping itu, tujuan program pemajuan kebudayaan desa untuk memberdayakan masyarakat desa yang nantinya dapat menjadi landasan dalam menyusun rencana pembangunan  RPJM desa.“Komunitas  atau kelompok ini diharapkan menjadi penggerak mempertahankan dan melestarikan budaya untuk generasi selanjutnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Rice Milling Plant Ditargetkan Rampung Tahun Ini 

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Maria Ulfah mengatakan,  kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan seni dan budaya dalam rangka menggali potensi budaya desa.

“Untuk Kalteng ada lima kabupaten yang dipilih. Di Kotim, Disbudpar Kotim merekomendasikan Kelurahan Tanah Mas untuk melaksanakan program dari Kemendikbud ini,” paparnya.

Dipilihnya Kelurahan Tanas Mas menurutnya,  dikarenakan memiliki Sanggar Sastra Religius Estetika Sampit,  yang sudah berdiri sejak tahun 2002. Sanggar ini dibangun untuk membantu pemerintah dalam upaya melestarikan budaya lokal. Setiap 5 Mei selalu diadakan acara gelar budaya bertepatan dengan berdirinya sanggar.

Maria menambahkan.  ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam program pemajuan kebudayaan desa diantaranya temu kenali dan program pemanfaatan potensi desa yang meliputi kegiatan Kuntau, Tari, Hadrah, Kerajinan Anyaman, Seni Ukir, Khatmil Quran dan Teater.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *