Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menggelar acara syukuran hari ulang tahun yang ke-30 tahun. Untuk pertama kalinya kegiatan itu dilaksanakan di Aula Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Kotim, Kamis (1/9).
HENY-radarsampit.com, Sampit
Suara renyah Bupati Kotim Halikinnor menghibur para jurnalis dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Kotim, Kamis (1/9) menjelang siang. Diringi irama musik, Halikinnor bernyanyi sambil berjalan mendekati tamu undangan.
Orang nomor satu di Kotim itu sukses membuat para jurnalis ikut berdendang, sembari meregangkan otot ikut berjoget santai. Sesekali tepuk tangan terdengar riuh. Halikinnor tercatat menyumbangkan sejumlah lagu sebelum dimulainya acara utama syukuran HUT PWI Kotim ke-30 itu.
Setelah setengah jam berlalu, Ketua PWI Kotim Siti Fauziah menyampaikan sambutannya. Siti mengaku merasa tersanjung atas terselenggaranya acara syukuran di Aula Rujab Bupati Kotim.
”Terima kasih kepada Pak Bupati Kotim. Ini suatu kehormataan dan kebanggaan bagi kami dapat diperkenankan melaksanakan acara syukuran di aula rujab,” kata Fauziah mengawali sambutannya.
Menginjak usia yang ke-30 tahun ini, PWI Kotim mengambil tema ”Pers Kuat, Kotim Hebat”. Menurut Fauziah, tema itu diharapkan dapat memacu para insan pers yang bertugas di berbagai media agar tetap kuat menjalankan tugasnya dan ikut mendukung pembangunan Kotim menjadi lebih hebat.
”Para insan pers di PWI Kotim berupaya terus konsisten menangkal berita hoaks. Masyarakat diharapkan agar lebih cerdas dalam menyerap informasi dan tak mudah terjebak dengan pemberitaan palsu yang belum teruji jelas kebenarannya,” ujarnya.
Melihat perjalanan PWI Kotim yang sudah memasuki usia ke-30 tahun tentu bukanlah waktu yang sebentar. Siti Fauziah merupakan Ketua PWI Kotim ke-12 sejak PWI Kotim dibentuk pada 13 Agustus 1992 silam. Dirinya merupakan perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua PWI Kotim dalam tiga dekade terakhir.
”Ketua PWI Kotim pertama itu Zulkifli Nasution. Beliau masih ada dan sudah kami undang. Namun, sedang berada di Surabaya, tidak bisa berkumpul di tengah-tengah kita,” katanya.