Bangkitkan Kembali Gairah Pelaku Seni Lamandau

kuda lumping lamandau jaranan
KESENIAN TRADISIONAL: Pentas seni kuda lumping di halaman kantor kecamatan Bulik sedot perhatian penonton, Jumat (18/3) malam. (RIA MEKAR/RADAR SAMPIT)

NANGA BULIK- Selama dua tahun para pelaku seni di Kabupaten Lamandau sepi “tanggapan” (panggilan) untuk tampil. Oleh karena itu untuk membangkitkan kembali gairah kesenian tradisional, sejumlah pegiat seni menggelar acara pentas seni kuda lumping di halaman Kantor kecamatan Bulik, Jumat (18/3) malam lalu.

Kegiatan ini digagas oleh Paguyuban Paseduluran Temanggung Tersenyum Kabupaten Lamandau, dengan menggandeng sanggar seni kuda lumping dari Kota Nanga Bulik, Kecamatan Bulik dan Desa Mekar Mulya, Kecamatan Sematu Jaya.

“Pandemi ini memang sangat terasa sekali dampaknya bagi para pelaku seni, seperti para sinden atau penyanyi, pemain musik hingga penari dan pengrajin. Harapannya semoga pandemi Covid-19 bisa segera berlalu dan kegiatan pentas seni bisa kembali normal,” ucap Agus Iswanto, Ketua Paseduluran Temanggung Tersenyum.

Ia juga berharap pemerintah daerah bisa mendukung para pelaku seni. Sehingga setelah pandemi, mereda bisa lebih sering mengadakan pentas seni serta mempermudah perizinan bagi masyarakat yang ingin mengadakan acara.

“Agar para pelaku seni bisa hidup kembali, kesenian tradisional bisa lestari dan  mengangkat nama Kabupaten Lamandau ke kancah yang lebih luas,” harapnya.

Baca Juga :  Korban Kelotok Terbalik di Pulang Pisau Ditemukan Meninggal

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sadranan, yakni sebuah tradisi masyarakat Jawa yang biasanya digelar menjelang datangnya bulan puasa untuk mendoakan para leluhur. Kegiatan Sadranan sudah lebih dulu digelar di pagi hari dan malam hari dilanjutkan dengan kegiatan pentas seni kuda lumping.

“Sesuai dengan moto kita, modernisasi tanpa meninggalkan tradisi. Sehingga meski kita tidak mungkin membendung arus modernisasi jangan sampai kita meninggalkan tradisi dan budaya leluhur, hal seperti ini harus dikenalkan kepada para generasi muda agar tidak punah,” tuturnya.

Sementara itu, kegiatan pentas kuda lumping di halaman kantor Kecamatan Bulik tampaknya sangat menarik perhatian masyarakat Kota Nanga Bulik dan sekitarnya.

Seperti haus akan hiburan, mereka berbondong-bondong menyaksikan penampilan para penari yang beraksi. Meski ada kengerian saat melihat pecut penari yang begitu lincah, namun tidak menyurutkan niat mereka menonton hingga selesai.



Pos terkait