Bangunan Bersejarah Terancam Ambruk

sejarah
NYARIS MUSNAH: Salah seorang pengunjung nampak berswafoto di depan bangunan tua bersejarah, Kelurahan Raja Seberang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, baru-baru ini.

PANGKALAN BUN – Bangunan tua bergaya arsitektur China dan Eropa yang dulu difungsikan sebagai tempat pendidikan putra-putri warga Tionghoa pada zaman penjajahan, kini kondisinya mengenaskan.

Bangunan yang sudah berusia ratusan tahun dan berlantai dua tersebut hanya menyisakan kerangka. Sementara papan lantai dan dinding sudah habis dijarah oleh orang tidak bertanggung jawab. Tidak ada upaya untuk mempertahankan bangunan bersejarah tersebut. Hal itu terjadi karena status bangunan tersebut tidak jelas, apakah merupakan aset daerah atau aset masyarakat Tionghoa di Kampung Pecinan Raja Seberang.

Bacaan Lainnya

Ketidakjelasan status bangunan tua tersebut diduga menjadi faktor penghambat pengucuran anggaran pemeliharaan. Padahal bangunan tersebut sempat digunakan untuk sekolah dasar dan melahirkan tokoh dan pengusaha. Seperti Hamdhani dan Iwan Sunito. Iwan Sunito adalah pengusaha properti dan peternak suksesdi Australia.

Kepala Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat Wahyudi menegaskan, pihaknya tidak mempunyai kewenangan atas bangunan tersebut. Ia juga tidak mengetahui status dari bangunan tersebut, apakah sudah terdaftar sebagai aset daerah atau tidak.

Baca Juga :  Terungkap, Tarif PSK Online di Lamandau

Menurutnya, Dinas Pariwisata Kotawaringin Barat berupaya mengenalkan dan mempromosikan karena aset tersebut berhubungan dengan destinasi wisata. Kendati demikian, ia sepakat bahwa bangunan yang mempunyai nilai sejarah harus mendapat perhatian untuk pemeliharaan.

“Sebagai bagian dari kebudayaan, memang seharusnya dilakukan pemeliharaan untuk menjaga agar bangunan tersebut dapat menjadi sarana edukasi sejarah kepada generasi muda,” katanya.

Untuk diketahui bahwa bangunan yang berdiri di tengah Perkampungan Pecinan Raja Seberang tersebut menjadi salah satu ikon dan magnet masyarakat untuk datang berswafoto. Bahkan pemerintah kelurahan setempat sudah membuat wahana untuk memfasilitasi masyarakat yang datang disejumlah spot. (tyo/sla)



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *