Berantas Kemiskinan Lewat Jalur Pendidikan Agama

Liputan Khas Ramadan 1446 Hijriah (2)

panti asuhan
Pengurus Panti Asuhan dan Ponpes Al Marhamah Nor Jamilah berfoto bersama anak panti putri di Jalan Tjilik Riwut KM 2,5,Sabtu (1/3). Ketua Yayasan Panti Asuhan dan Ponpes Al Marhamah HM Zaini Anwar berfoto bersama anak santri putra di Jalan Ir Soekarno KM 8, Sabtu (1/3). HENY/RADAR SAMPIT 

Uluran kasih sayang mendiang Almarhum KH Choirul Anwar terhadap anak yatim piatu masih dirasakan manfaatnya hingga sekarang. Pendiri Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Marhamah yang sudah berpulang empat tahun lalu. Amal baik yang ia tebar selama hidup, pahalanya terus mengalir untuknya hingga sekarang.

HENY, Sampit | radarsampit.com

Bacaan Lainnya

Kepergian ulama KH Choirul Anwar pada Senin 15 Maret 2021 lalu meninggalkan duka bagi masyarakat Sampit, khususnya anak yatim piatu dan santri di Pondok Pesantren Al Marhamah. Almarhum meninggal di usia 69 tahun karena sakit.

Sosoknya dikenal sebagai pribadi yang tegas juga penyayang terutama kepada anak yatim piatu. Hal itu yang memotivasinya mendirikan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Marhamah pada tahun 1991.

Di atas tanah seluas 25 meter x 80 meter yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut KM 2,5, tanah pinjam pakai milik Haji Muklis itu dibangun Panti Asuhan Al Marhamah yang artinya “Kasih Sayang”.

Baca Juga :  Pelajar Kotim Lolos Seleksi 02SN Tingkat Provinsi Kalteng 

Didampingi istrinya, Hajah Siti Aisyah (70), pada masa itu Choirul Anwar membangun Panti Asuhan Al Marhamah dengan harapan agar semua yang tinggal merasa mendapatkan kasih sayang. Anak yatim piatu yang kurang mendapatkan kasih sayang dan hidup serba kesulitan dirawat dengan penuh kasih sayang.

“Panti Asuhan dan Pondok Pesantren Al Marhamah ini juga dibangun untuk membantu pemerintah memberantas kemiskinan dan kebodohan melalui jalur pendidikan agama,” kata Haji Muhammad Zaini Anwar, putra keempat Alm KH Choirul Anwar, Sabtu (1/3).

Berawal dari enam anak yatim piatu hingga pernah ratusan anak yatim piatu ditampung mendapatkan tempat tinggal, makan yang layak dan pendidikan semua gratis.

“Dahulu panti asuhan masih belum banyak berkembang, sehingga ada ratusan anak-anak yatim piatu yang tidak punya bapak atau tidak punya ibu, atau tidak punya kedua orang tua dibawa keluarganya untuk tinggal di sini dengan alasan keterbatasan ekonomi,” ujarnya.

Beberapa tahun setelah pembangunan Panti Asuhan Al Marhamah, Choirul membangun pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang setara dengan Sekolah Dasar (SD). Tahun 2001 dibangun pendidikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara SMP. Tahun 2005 dibangun pendidikan Madrasah Aliyah (MA) setara SMA yang kini berjumlah 150an siswa. Kemudian, pada tahun 2017 dibangun Tempat Pendidikan Al Quran (TPA).



Pos terkait