Meski pulang kampung lebih dini, para pemudik awal tetap harus berjuang mendapatkan tiket. Memilih mudik lebih awal agar bisa merasakan puasa bareng keluarga di kampung halaman.
DI sudut ruang tunggu Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Yuhlin duduk bersanding dengan sang istri. Raut wajah pria 60 tahun itu memang tampak lelah, tetapi matanya tetap berbinar.
Arus mudik memang diperkirakan baru deras mengalir mulai hari ini. Tapi, pasangan suami-istri itu sudah dua hari dua malam menunggu kapal yang akan membawa mereka pulang ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Mereka bagian dari para pemudik awal yang geliatnya sudah sangat terasa di Tanjung Perak dalam beberapa hari terakhir.
”Kali ini saya ingin bawa motor biar di Lombok nanti nggak bingung kalau mau ke mana-mana,” ujarnya kepada Jawa Pos Senin (17/3) malam lalu.
Tanjung Perak hiruk dengan lalu lalang para pemudik awal sepanjang Senin. Sebagaimana Yuhlin dan istri, mereka menenteng berbagai kadus berisi oleh-oleh dan perlengkapan perjalanan.
Dari Balikpapan, Kalimantan Timur, Yuhlin dan istri berangkat pada Sabtu (15/3) pekan lalu dan tiba di Surabaya keesokan harinya. Tapi, tiket kapal ke Lombok dari Tanjung Perak di hari itu sudah habis. Mereka hanya dapat tiket keberangkatan Selasa (18/3) siang.
Dua hari dua malam di pelabuhan bukan hal mudah. Yuhlin dan istri yang sehari-hari berjualan sayur segar di tanah perantauan di Kalimantan itu harus berpindah tempat tidur tiga kali. Serta berbagi ruang dengan ratusan pemudik lain yang juga menanti giliran berlayar. Namun, Yuhlin memilih me nikmati semua pengalaman itu.
Meski capek, ada rasa senang, bisa ngobrol dengan pemudik lain, berbagi makanan, bahkan kadang bercanda dengan anak kecil yang ikut menunggu,” ujar pria asal Lombok Barat dan istrinya dari Balikpapan itu sambil tersenyum.
Dia memang tak membawa oleh-oleh, hanya baju ganti. Tapi, baginya, mudik bukan soal bawaan, melainkan pertemuan.
”Saya sengaja berang kat lebih awal supaya bisa kumpul sama saudara dan anak-anak di kampung waktu puasa,” ujar kakek dua cucu itu.
Menekan Kepadatan
Tahun ini pemerintah memang menggencarkan program mudik lebih awal. Upaya itu untuk menekan kepadatan kendaraan dan penumpang di sejumlah terminal dan pelabuhan. General Manager (GM) Kalimas dan GSN PT Pelindo Regional 3 Sub Regional Jawa, Ana Adiliya mem predi ksi ada peningkatan penumpang yang berangkat da ri Gapura Surya Nusantara tahun ini.