Dia melanjutkan, sebenarnya tidak ada ceritanya sampah sampai meluber. Pasalnya, jika melihat kapasitas depo yang ada saat ini cukup besar. Seperti Depo Sampah Pelita, deponya cukup luas namun sampah tetap saja meluber.
Ke depan, untuk sistem pengawasan, akan diatur lebih baik oleh pihaknya, agar tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah dengan di lempar, sehingga membuat sampah melebar hingga keluar depo.
”Jadi petugas itu yang mengarahkan seperti tukang parkir, kita punya lahan kalau tidak diarahkan dan parkir sembarangan maka akan semerawut. Sama halnya dengan sampah, kalau tidak diarahkan maka terjadilah sampah berserakan karena asal buang saja di depo,” ujarnya.
”Kami atur lagi jadwalnya, yang ada kami rolling dan dilakukan pembinaan.
Kalau sudah dibina tidak bisa juga, apa boleh buat,” tambahnya.
Sementara itu, di masing-masing depo untuk tenaga jaga siang berjumlah dua orang, jaga malam satu orang. Untuk satu truk ditangani antara 6-8 orang, dengan kapasitas muat satu truk memerlukan waktu tiga jam, “inilah yang tidak efektif dan efisien, mereka bekerja dengan shift dan dengan delapan jam kerja. Artinya, satu hari hanya mampu 2 rit,” tandasnya. (yn/ign)