Petugas Dinas PUPRKP Kotim sudah sering kali melakukan perbaikan dan pemeliharaan. Perbaikan terakhir dilakukan pada 31 Agustus 2021, tepatnya setelah adanya insiden pengendara truk yang terperosok melewati Jembatan Patah.
“Jembatan Patah sudah sering diperbaiki. Lantai diperbaiki, dipasang rel ban, baut-baut yang longgar dikencangkan, sehingga dapat mengurangi getaran dan guncangan setiap pengendara melewati jembatan. Ini malah plat besinya hilang dicuri,” tandasnya.
Demi keselamatan pengendara, Dinas PUPRKP Kotim telah melakukan perbaikan Jembatan Patah pada Sabtu (28/10). Selain memasang kembali pelat besi, petugas juga memasang baut yang patah.
“Karena banyaknya angkutan berat yang melintas dengan beban yang melebihi ketentuan, menyebabkan bautnya patah membuat kayu terlepas, sehingga perbaikan kami lakukan karena kondisinya cukup membahayakan pengendara,” ujarnya.
Suhardiono menyebut kondisi lubang pada Jembatan Patah tersebut cukup lebar karena dua batang kayu lepas, sehingga membuat pengendara roda dua rawan tergelincir.
Menurutnya, jembatan yang terbuat dari kayu itu hanya mampu menopang angkutan berbobot maksimal 8 ton. Sementara jembatan tersebut sering dilintasi oleh kendaraan bermuatan berat truk crude palm oil (CPO) dan truk muatan berat lainnya yang melebihi kapasitas. (yn/hgn/yit)