Bupati Kotim Dapat Gelar KRTH Praja Winata

halikinnor
GELAR KESULTANAN: Bupati Kotim Halikinnor dan Sekda Kotim Fajrurrahman foto bersama usai mendapatkan gelar dari KGPAA Mangku Alam II, Minggu (8/10/2023).(YUNI/RADAR SAMPIT)

SAMPIT, radarsampit.com – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor mendapat anugerah gelar Kanjeng Raden Tumenggung Harya (KRTH) Praja Winata. Selain Bupati Kotim Halikinnor, Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Fajrurrahman juga mendapatkan anugerah gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sasmita Praja.

Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangku Alam II memberikan gelar itu dalam acara pelantikan dan pengukuhan Pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DWP) Masyarakat Adat Nusantara (Matra) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Selatan (Kalsel) di aula Rumah Jabatan Bupati Kotim, Minggu (8/10/2023).

Bacaan Lainnya

KGPAA Mangku Alam II mengatakan, pemberian gelar tersebut awal dari tergabungnya Bupati Kotim Halikinnor dan Sekda Kotim Fajrurrahman dalam keluarga besar Praja Mangkualaman Jogjakarta. ”Kepada Bupati Kotim kami berikan gelar KRTH Praja Winata, sedangkan Sekda Kotim mendapat gelar KRT Sasmita Praja,” ujarnya.

Halikinnor mengaku merasa terhormat dengan penganugerahan gelar itu. Hal tersebut itu merupakan apresiasi pihak keraton untuk memberikan gelar kepada kepala daerah di Bumi Habaring Hurung. Tentunya ada pertimbangan kuat dalam pemberian gelar tersebut, karena tidak bisa diberikan kepada sembarang orang.

Baca Juga :  Bikin Panik, Kios Aksesoris Batu Permata Pasar Sejumput Sampit Terbakar

”Tentunya saya merasa sangat terhormat atas gelar KRTH Praja Winata yang diberikan kepada saya, sehingga saya sudah menjadi orang Kesultanan Jogjakarta. Kalau saya ke sana, mohon bisa terima saya dengan baik,” ucapnya.

Baginya, penganugerahan gelar tersebut bukan hanya sekadar seremonial, tetapi merupakan suatu amanah luhur untuk terus berperan dalam melestarikan budaya. Penghormatan itu akan menjadi motivasi untuk meningkatkan pelayanan dan menyejahterakan masyarakat Kotim. Anugerah gelar kebangsawanan tersebut merupakan tradisi luhur masyarakat Jawa.

”Ini bukan hanya gelar, tapi bagaimana persaudaraan ini terjalin. Apalagi kita sesama muslim bersaudara, ditambah lagi dengan gelar ini, sehingga ini menjadi amanah untuk saya membantu saudara kita di Matra Kalteng. Mungkin dalam pembentukan DWP kabupaten/kota se-Kalteng. Kebetulan saya juga koordinator wilayah bupati se-Kalteng. Jadi, mungkin saya bisa kontak bupati lain untuk membantu Matra Kalteng nantinya,” katanya.



Pos terkait