Candi Borobudur segera Direvitalisasi

Pengunjung berfoto saat berlibur dan jalan-jalan di kawasan Candi Borobudur
DESTINASI ANDALAN: Pengunjung berfoto saat berlibur dan jalan-jalan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Pemerintah berencana melakukan revitalisasi tata kelola kawasan tersebut.(MUHAMAD ALI/JAWA POS)

JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana melakukan revitalisasi tata kelola kawasan Candi Borobudur. Targetnya, Borobudur bisa menjadi kawasan cagar budaya berkelas dunia.

Hal tersebut diuraikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim bersama tim Balai Konservasi Borobudur (BKB) saat berkunjung ke sana. Nadiem mengungkapkan, candi yang berstatus warisan dunia dari UNESCO tersebut harus terus ditingkatkan agar betul-betul menjadi cagar budaya kelas dunia. Karenanya, pihaknya akan segera melakukan revitalisasi tata kelola pelindungan, pengembagan, serta pemanfaatan Kawasan Candi Borobudur dalam satu manajemen.

Bacaan Lainnya

”Misi yang akan dicapai dalam dua hingga tiga tahun ke depan, salah satunya mengembangkan dan menguatkan narasi hebat Candi Borobudur sesuai dengan Outstanding Universal Value (OUV) dan budaya yang melingkupinya,” jelasnya. Dengan begitu, diharapan Kawasan Candi Borobudur menjadi tujuan utama wisatawan mancanegara apabila berkunjung ke Indonesia selain dari Bali.

Baca Juga :  Cegah Penerbitan Ijazah Palsu, Kemendikbudristek Terbitkan Modul PSN

Lebih lanjut dia menjelaskan, bahwa dalam pengembangan dan pemanfaatan Kawasan Candi Borobudur nantinya tentu akan memperhatikan unsur-unsur yang harus dipeuhi sesuai dengan tata cara pelestarian cagar budaya kelas dunia.

Maka dari itu, pembangunan yang sedang direncanakan akan didalami dan disempurnakan. Sehingga, nilai-nilai yang terkandung di dalam Kawasan Candi Borobudur dan budaya luhur yang melingkupinya dapat dipertahankan dan dilindungi sepanjang masa.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Aspek Pengembangan Balai Konservasi Borobudur Ari Swastikawati menyampaikan, pengembangan dan pelindungan cagar budaya masih sulit dilakukan di Indonesia. Pasalnya, hingga kini belum ada jurusan tentang Pelestarian Cagar Budaya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya berinisiatif untuk menjadikan Balai Konservasi Borobudur sebagai pusat konservasi cagar budaya di Indonesia. Dengan begitu, warisan budaya di lokasi lainnya di Indonesia bisa sharing dan mendapat informasi mengenai pengembangan dan pelindungan cagar budaya ini.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *