Beras termasuk salah satu komoditas pangan yang memicu inflasi dalam beberapa bulan terakhir. Sejak September 2022, harga beras di pasaran mulai bergejolak.
”Harga beras dalam beberapa bulan di pasaran sudah mengalami kenaikan dan pemerintah sudah menetapkan standar harga beras menjadi Rp9.950 per kg untuk pembelian beras petani lokal. Harga jualnya komersil dan akan disediakan untuk stok. Kemungkinan akan dikeluarkan untuk bansos dan kalau ada penugasan pemerintah,” ujarnya.
Stok beras yang tersedia di Bulog Cabang Sampit sebanyak 250 ton yang dijual seharga Rp11-12 ribu per kg. ”Stok yang tersedia saat ini gula, daging beku, beras. Untuk minyak goreng dan tepung sedang kosong,” katanya.
Sementara itu, untuk memenuhi ketersediaan minyak goreng, pihaknya telah mengusulkan orderan ke pusat agar dapat disediakan minyak goreng sebanyak 100 ribu liter.
”Bulog berupaya selama Ramadan hingga Lebaran, stok minyak goreng dapat selalu tersedia. Kami sudah order ke pusat 100 ribu liter. Mencari minyak goreng susah-susah gampang. Yang mau banyak, jadi rebutan. Mudah-mudahan saja usulan kami disetujui. Kalau kurang dari 100 ribu liter yang datang, saya coba cari lagi dengan perusahaan yang mau membagikan minyak goreng untuk Bulog,” katanya.
Rony menambahkan, untuk menjaga kestabilitasan harga di pasaran, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim telah bekerja sama dengan Bulog Cabang Sampit untuk menggelar pasar penyeimbang di Kawasan Pasar Eks Mentaya Teater Jalan Jenderal Ahmad Yani. Selama Ramadan ini dilokasikan di areal Pasar Ramadan Jalan S Parman secara rutin sejak Februari 2023 lalu.
”Disperdagin Kotim dan Bulog dari tahun lalu sudah bekerja sama menggelar kegiatan pasar penyeimbang. Bulog yang siapkan komoditasnya sesuai yang tersedia. Tahun ini dimulai lagi dari Februari dan direncanakan program pasar murah sebagai langkah pemerintah menekan inflasi dan pengendalian harga di pasaran akan terus dilaksanakan rutin sampai akhir tahun 2023 nanti,” ujarnya.
Selain itu, Bulog Cabang Sampit juga bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kotim untuk kegiatan pasar murah. ”Kami hanya siapkan beras dan minyak goreng. Dua komoditas ini disubsidi pemerintah. Minyak oles bantalan Rp17 ribu menjadi Rp14 ribu dan beras disubsidi dari Rp14 ribu menjadi Rp10 ribu per kg. Kegiatan pasar murah DKP Kotim digelar seminggu sekali dan ini sudah berjalan sekitar sebulanan ini,” ujarnya. (hgn/ign)