Datangi Pasar Al-Kamal, BBPOM Minta Pengunjung Pasar Aktif Cek Kemasan Dagang

pengawasan dan kampanye bpom
PENGAWASAN: Petugas kampanye pasar aman BBPOM Kalteng memberikan edukasi dan melakukan tanya jawab dengan salah satu pengunjung Pasar Al Kamal terkait bahan makanan berbahaya. (HENY/RADARSAMPIT)

Pihaknya juga telah memberikan pelatihan kepada lima tenaga fasilitator dari pegawai Disperdagin Kotim dan dua pengelola Pasar Al Kamal untuk ikut melakukan pengawasan identifikasi kinerja terhadap produk yang diperjualbelikan pedagang.

Ada lima petugas kampanye dan lima petugas laboratorium keliling yang ikut serta dalam kegiatan pengawasan di Pasar Al Kamal. Sejumlah pengunjung juga ditanya dan diberikan edukasi oleh petugas kampanye.

Bacaan Lainnya

Pengunjung juga diperkenankan mendapatkan layanan uji gratis jemput bola atau program Laura Jempol yang menjadi inovasi BBPOM Kalteng dalam menjamin makanan atau produk terbebas dari bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, Rhodamin-B maupun Methanyl Yellow.

”Kami membawa mobil laboratorium keliling yang tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis apabila ada yang ingin menguji bahan atau produk makanan yang dibeli dan dicurigai berbahaya, bisa langsung diuji oleh petugas di laboratorium keliling,” katanya.

Baca Juga :  Perang Total Melawan Kemiskinan, Pemkab Kotim Gelontorkan Miliaran Rupiah

Bagi masyarakat yang aktif bertanya, petugas kampanye akan memberikan brosur edukasi, snack, dan hadiah, seperti payung, cangkir, gantungan kunci, dan lainnya yang bertuliskan pesan kampanye tentang penyalahgunaan bahan pangan kimia berbahaya serta brosur tentang informasi pendaftaran produk industri rumah tangga pangan (IRTP).

”Ada beberapa sampel makanan masyarakat yang diuji coba dan dinyatakan aman dari bahan zat berbahaya. Apabila ada ditemukan indikasi penggunaan zat kimia berbahaya dalam makanan, kami berkoordinasi dengan Dinkes Kotim, Disperdagin Kotim, dan instansi terkait untuk memberikan pembinaan dan teguran kepada pedagang yang menjual makanan mengandung zat kimia berbahaya,” ujarnya. (hgn/ign)



Pos terkait