Desak Bantuan untuk Petani Gagal Panen akibat Banjir

Banjir
PERLU BANTUAN: Banjir yang merendam lahan pertanian di Desa Sumber Makmur, Kecamatan Mentaya Hilir Utara Kotim, Sabtu (28/5). (IST/RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Rudianur mendesak Dinas Pertanian Kotim memberikan bantuan pada petani yang merugi akibat banjir. Para petani tersebut wajib dibantu karena mereka merupakan garis depan ketahanan pangan di Kotim.

”Petani merugi akibat banjir ini. Mereka harus dibantu agar bisa kembali menanam lahan pertanian mereka, misalnya melalui bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah,” kata Rudianur, Minggu (29/5).

Bacaan Lainnya

Hal itu disampaikan Rudianur merespons banjir yang menyebabkan puluhan hektare tanaman hortikultura di Kecamatan Mentaya Hilir Utara gagal panen. Sudah sekitar sepekan banjir melanda sejumlah desa di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, yaitu Natai Baru, Natai Nangka, Ramban atau Bagendang Tengah, dan Sumber Agung.

Banjir cukup parah terjadi di Desa Sumber Makmur, karena ada 36 rumah yang terendam. Selain itu, sejumlah fasilitas umum dan puluhan hektare lahan pertanian diperkirakan gagal panen akibat terendam berhari-hari.

Baca Juga :  Gawat! Banjir di Wilayah Ini Bisa Lebih Buruk

Rudianur turun ke beberapa lokasi untuk melihat kondisi warga. Dia juga meninjau lahan pertanian warga yang terendam cukup parah akibat bencana tersebut. Apresiasi disampaikan Rudianur kepada Pemkab Kotim yang telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok untuk korban banjir.

Akan tetapi, sesuai aspirasi masyarakat, dia berharap pemerintah juga memberi bantuan di bidang pertanian agar petani bisa kembali menanam saat banjir surut. Hal tersebut untuk mengganti tanaman yang gagal panen.

”Banjir kali ini memang cukup parah, sehingga banyak tanaman yang terendam. Untuk itulah kami berharap Dinas Pertanian bisa membantu petani agar mereka bisa kembali menanami lahan mereka,” ujar Rudianur.

Banjir tahun ini tidak seperti biasanya, karena berdampak besar terhadap pertanian. Kebun sayur yang terendam, di antaranya buncis, cabai merah, jagung, kacang, dan sayur mayur. Ada sekitar 25 hektare lahan petani yang terendam.

”Untuk modal tanam saja diperkirakan Rp 5 juta. Kalikan saja 25 hektare. Diperkirakan kerugiannya ditaksir mencapai Rp 125 juta,” ujar Kepala Desa Sumber Makmur Supriyo



Pos terkait