Tidak seperti kebanyakan barber shop yang berada di tengah kota dengan ruangan yang interiornya bergaya klasik hingga modern, pria asal Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, membuka jasa potong rambut di dalam hutan kawasan taman nasional.
KOKO SULISTYO, Pangkalan Bun | radarsampit.com
Bagi warga Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng nama Diaz Borneo sudah tidak asing lagi.
Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pemandu wisata di Taman Nasional Tanjung Puting ini adalah pria serba bisa.
Selain sebagai pemandu wisata, ia juga merupakan hair style ternama di kecamatan Kumai, ia merupakan pelopor barbershop di wilayah setempat.
Selain itu, pria tampan yang ramah ini juga merupakan ahli reptil. Di rumahnya bahkan ia memelihara ular jenis king Cobra Garaga yang terkenal besar dan ganas.
Dia kerap diminta menjadi pembicara atau menjadi instruktur untuk melatih keterampilan menjinakkan ular oleh instansi di Kobar, terutama dari Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD.
Kepiawaiannya dalam menjinakkan binatang buas juga telah ditunjukkan dalam beberapa video, termasuk menaklukkan buaya ganas yang meresahkan warga Kumai.
Saat dibincangi, Diaz bercerita, sebelum menekuni menjadi pemandu wisata bagi turis mancanegara baik dari eropa maupun asia, ia membuka usaha barbershop di Kumai.
Pelanggannya bukan hanya dari lingkungan sekitar, tetapi juga dari Kota Pangkalan Bun. Termasuk para motoris kelotok wisata Taman Nasional Tanjung Puting.
Seiring berjalannya waktu, ia mengikuti program belajar bahasa Inggris di kampung inggris di Kumai. Setelah dirasa cukup menguasai bahasa Inggris, ia memberanikan diri untuk ikut menjadi pemandu wisata. Dan profesi tersebut dijalani hingga saat ini dan barbershop kemudian dikelola oleh saudaranya.
Saat berada di Hutan Taman Nasional Tanjung Puting, di sela-sela ia berkumpul bersama sesama pelaku wisata, ia diminta oleh mereka untuk membawa peralatan gunting rambut, karena para pelaku wisata, baik motoris perahu wisata, pemandu wisata maupun para penjaga hutan yang terlibat dalam memandu wisatawan (Ranger) dalam kesehariannya jarang turun ke kota.