Dua Kali Terinfeksi, Diserang Sesak Napas dan Komplikasi

Perjuangan Dokter Senior RSUD dr Murjani Sampit Melawan Covid-19 
DUKA MENDALAM: Prosesi pemakaman Naris Roswidiyandari, dokter senior di RSUD dr Murjani Sampit, Selasa (20/4).(HENY/RADAR SAMPIT)

Perjuangan Dokter Senior RSUD dr Murjani Sampit Melawan Covid-19  

Covid-19 merenggut nyawa dokter senior di RSUD dr Murjani Sampit. Naris Roswidiyandari harus berjuang hingga akhir hayatnya melawan penyakit itu hingga akhirnya dia berpulang dan meninggalkan luka mendalam bagi orang-orang di sekitarnya.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

HENY, Sampit

Suara sirine ambulans menggema di jalanan Kota Sampit, diikuti rombongan mobil dan sepeda motor pengantar jenazah. Rombongan itu berangkat dari rumah duka di Jalan Ahmad Yani menuju Masjid Al Falah, Selasa (20/4).

Jenazah almarhumah Naris Roswidiyandari yang tutup Senin (19/4) lalu, disalatkan siang itu. Jenazahnya dibawa menggunakan peti kayu yang ditutupi kain hijau tua.

Mantan Kepala Kemenag Kotim Samsudin memimpin salat jenazah. Tak lama kemudian, jenazah dimasukkan ke dalam ambulans, lalu bergerak menuju gedung baru RSUD dr Murjani Sampit untuk dilakukan penghormatan terakhir.

Setiba di teras lobi utama, ratusan tenaga kesehatan dan pegawai rumah sakit sudah berdiri menanti kehadiran jenazah. Ambulans terhenti tepat di depan pintu masuk utama lobi gedung baru. Posisinya dibuat menyerong menyesuaikan arah kiblat.

Baca Juga :  Buron, Tersangka dan Terpidana Ini Akhirnya Ditangkap

Pintu mobil ambulans dibuka di dua sisi. Nampak terlihat peti jenazah terbalut kain hijau di dalamnya. Jenazah disalatkan untuk kedua kalinya.

Tak sedikit dari pegawai dan tenaga kesehatan meneteskan air mata saat doa dipanjatkan. Suara isak tangis dan derai air mata berkali-kali membasahi pipi pihak keluarga almarhumah.

Selesai pemanjatan doa, Plt Direktur RSUD dr Murjani Sampit Benyamin Kumila menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian almarhumah Naris Roswidiyandari yang sudah puluhan tahun bertugas. Bahkan, bisa dikatakan sebagai dokter perintis spesialis mata di Kotim.

”Kami menyadari selama kebersamaan dengan almarhumah tidak luput dari segala kekurangan. Khususnya selama perawatan almarhumah. Saya dan seluruh karyawan rumah sakit menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga Bapak Yuendri irawanto, khususnya kepada almarhumah. Kami mohon dimaafkan,” ucap Benyamin dengan suara yang berat menahan tangis.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *