Banyak Salah Tangkap Warga Dayak, Ada yang Dibunuh di Hutan

Jejak Pembantaian Anggota Partai Terlarang di Kalteng (2)

cover radar sampit perburuan partai terlarang
Cover Radar Sampit edisi operasi penumpasan PKI di Kalteng puluhan tahun silam, terbit 30 September 2014. (Muhammad Faisal/Radar Sampit)

Radarsampit.com – Sambil membawa sebuah buku tentang Gerakan 30 September terbitan militer dan selembar kertas putih, Walman Narang (86) bersusah payah berjalan menuju ruang tamu.

Selangkah demi selangkah Walman tampak kepayahan berjalan. Perlu sekitar setengah menit bagi Walman untuk berjalan dari ruang keluarga yang hanya berjarak sekitar lima meter dari ruang tamu. Sambil berhati-hati Walman duduk di sofa ruang tamu setelah bersalaman dengan Radar Sampit, Kamis (18/9/2014) pagi.

Bacaan Lainnya

Sebelum perbincangan dimulai, ia menyerahkan selembar kertas yang dibawanya, berisi biodata singkat mengenai dirinya. “Itu biodata saya, silakan disimpan untuk bahan,” katanya mengawali pembicaraan.

Tangannya terlihat agak gemetaran saat menyerahkan biodata itu. Usia yang senja tampaknya menggerogoti kekuatan tubuhnya. Walman mengaku pernah menjadi mantan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) di Palangka Raya sekitar tahun 1970-an.

Baca Juga :  Baru Lahir, Bayi Langsung Dibuang

Sebelumnya, pria yang menggunakan setelan batik ini menjabat sebagai Komandan Kodim di Kuala Kapuas. Saat itu, penangkapan terhadap orang-orang yang terlibat PKI tengah berkecamuk di seluruh Kalteng. Orang-orang yang ditahan semua dikumpulkan di Palangka Raya.

Salah satu basis PKI di Kalteng adalah di Kabupaten Barito Timur (Bartim). Di wilayah itu, partai yang akhirnya dilarang berdiri ini sempat eksis. Sampai akhirnya keluar maklumat penumpasan, orang-orang yang terlibat PKI di wilayah itu disebut-sebut paling banyak ditangkap. Operasi penangkapan terjadi di seluruh wilayah.

”Dulu, waktu 1965 (dan peristiwa setelahnya), aparat negara banyak salah mengerti, baik dari tentara maupun polisi. Di Kalteng ini sampai beribu-ribu yang ditangkap. Aparat salah mengerti bahwa yang ditangkap itu sebagian besar berasal dari organisasi Pemuda Kristen Indonesia. Mereka menyangka itu juga PKI, karena singkatannya yang sama. Padahal, PKI itu singkatan dari Pemuda Kristen Indonesia,” tutur Walman yang kini menjabat Ketua Umum Dewan Harian Daerah Badan Penerus Pembudayaan Kejuangan-45 Provinsi Kalteng.



Pos terkait