Setelah dua kali virus itu menyerang, Naris akhirnya berhasil melawan virus tersebut. ”Tanggal 10 Maret hasil pemeriksaan sudah dinyatakan negatif, tetapi ibu masih mengalami sesak napas, sehingga 15 Maret ibu dirawat di ruang ICU menjalani perawatan intensif,” katanya.
Berhasil mematikan virus dalam tubuh saja tidak cukup membuat perempuan kelahiran Bandung, 24 Maret 1963 ini bangkit. Penyakit penyerta yang dialaminya, yakni diabetes dan riwayat penyakit lain, seperti stroke dan tekanan darah tinggi, membuat tubuhnya semakin tak berdaya.
Selama 18 hari almarhumah dirawat di ruang isolasi khusus pasien Covid-19. Dilanjutkan dirawat di ruang ICU selama 35 hari.
”Ibu mengalami sesak napas dan komplikasi. Sudah berapa kali menjalani cuci darah, tetapi Allah berkehendak lain,” tandasnya. Istrinya mengembuskan napas terakhir pada Senin, sekitar pukul 14.00 WIB. (***/ign)