Dua Truk Masih Rusak, Depo Sampah Meluber

5 open sampah
MENUMPUK: Kurangnya armada truk pengangkut sampah menyebabkan sampah di Depo Jalan Sampurna tidak terangkut bersih, Senin (18/7) (HENY/ RADAR SAMPIT)

“Dua truk masih dalam perbaikan di bengkel, ada spare part yang sulit dicari. Minggu ini seharusnya bisa kembali beroperasi, ternyata masih belum bisa, sehingga truk yang digunakan bergantian,” kata Yayat Hidayat, Senin (18/7).

Untuk diketahui, DLH Kotim memiliki 9 armada dump truck dan 3 amrol. Namun, dua armada truk diantaranya sudah usang dan sering rusak sehingga armada yang beroperasi hanya 7 truk dan 3 amrol.

Bacaan Lainnya

“Masing-masing truk mengangkut sampah di satu depo. Karena, dalam sehari sampah yang diangkut sebanyak 2 rit, terkadang dihari tertentu bisa 3-4 rit per hari. Karena, dua truknya rusak, terpaksa bergantian menggunakan truk armada dengan memanfaatkan truk yang ada,” ujarnya.

Untuk mengatasi persoalan armada truk yang sering rusak, DLH Kotim sebelumnya telah melibatkan pihak ketiga melalui jasa perseorangan dari CV Anugerah Borneo Mentaya yang terhitung mulai Januari 2022. Dikarenakan, anggaran yang tersedia hanya Rp 492 juta, maka kerjasama dengan pihak ketiga hanya berjalan sampai akhir Juni 2022.

Dalam sistem kerjasama, pihak ketiga hanya mengangkut sampah di empat depo besar seperti Depo Sehati 01 Jalan Pelita, Depo Sehati 02 Jalan Tartar, Depo Sehati 03 samping Swalayan Bintang dan Depo Sehati 04 Jalan Cristopel Mihing.

Baca Juga :  Waspadai Cuaca Ekstrem Pada Musim Peralihan

“Untuk anggarannya DLH Kotim membayar Rp 225 ribu per rit. Setiap depo mengangkut 2 rit per hari. Sedangkan, untuk pengangkutan sampah di depo kecil dan kontainer kita masih menggunakan armada DLH Kotim dan rata-rata angkutan sampah per hari sama, satu depo mengangkut 2 rit. Namun, karena ada recofusing anggaran akibat dampak dari Covid-19. Sehingga, anggaran untuk membayar pihak ketiga seharusnya setahun, hanya cukup selama enam bulan,” ujarnya.

Kendati demikian, DLH Kotim telah melakukan upaya dengan mengadakan tiga armada truk menggunakan sumber dana bagi hasil dana reboisasi (DBH DR) sebesar Rp 1,5 Miliar. “Tahun ini ada pengadaan 3 unit armada truk untuk mengatasi persoalan kekurangan armada yang sering mengalami kerusakan. Barangnya kapan datangnya saya tidak tahu pasti karena bukan saya penanggungjawabnya, yang pasti tahun ini. Untuk sementara, kami operasionalkan truk yang ada. Mudah-mudahan dua unit truk yang rusak bisa selesai diperbaiki minggu ini,” tandasnya. (hgn/yit)



Pos terkait