Kejayaan Pasar Indra Kencana Tinggal Kenangan, Era Digital ‘Mematikan’ Jantung Ekonomi Pangkalan Bun

pasar indra kencana
KALAH SAING: Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng tak seramai dulu. (SYAMSUDIN/RADAR SAMPIT)  

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Di tahun 1980-an, Pasar Indra Kencana di komplek pasar lama, Kelurahan Raja, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, menjadi salah satu tempat favorit belanja warga.

Pasar Indra Kencana pernah menjelma menjadi salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Kota Pangkalan Bun dan menjadi pusat niaga yang ramai setiap hari.

Bacaan Lainnya

Bukan hanya pedagang konveksi, tetapi juga berbagai aksesoris serta kuliner yang diserbu pembeli. Setiap para pekerja di perusahaan besar swasta kelapa sawit gajian, mereka berbondong bondong untuk belanja kebutuhan pokok.

Pedagang yang membuka kios dan lapak di luar dan dalam Pasar Indra Kencana ketiban rezeki, hingga mereka kewalahan dalam melayani pembeli. Hampir seluruh kios pakaian dan toko sepatu mengambil tenaga kerja dari Jawa, terutama dari Demak dan Pati.

Baca Juga :  Daftar Pertama, Nurhidayah - Suyanto Langsung Tancap Gas  

Ramainya Pasar Indra Kencana yang kemudian dikenal masyarakat dengan Happy Zone tersebut kemudian menjadi jantung ekonomi bukan saja bagi pelaku usaha di dalam bangunan semi modern tersebut, tetapi juga pedagang disekitarnya terutama pedagang kuliner.

Ketika itu, denyut nadi ekonomi di Pasar Indra Kencana sangat terasa, setiap hari pedagang meraup omset jutaan rupiah.

Bahkan, Pasar Indra Kencana bukan hanya menjadi tujuan masyarakat dari Kobar, tetapi juga masyarakat dari Lamandau, Sukamara, dan Seruyan.

Seiring berjalannya waktu, kejayaan itu pudar sedikit demi sedikit, tergerus oleh era digital. Masyarakat mulai menikmati kemudahan berbelanja melalui media online, tanpa susah-susah bepergian ke pasar.

Era kejayaan pasar tradisional dan semi modern Indra Kencana telah habis, kini pasar tersebut sejak 5 tahun terakhir sepi, satu demi satu toko bangkrut dan memiliki tutup, sebagian besar karyawannya dipulangkan ke kampung halaman mereka.

Saksi sejarah kejayaan pasar Indra Kencana Yusran mengaku dahulunya sejak pagi hari hingga malam Pasar Indra Sari selalu ramai. Pembeli seolah tidak ada habisnya, datang silih berganti hingga toko tutup di atas pukul 22.00 WIB.



Pos terkait