Aksi Damai Nyaris Ricuh, Warga Pasir Panjang Minta THM Last Wolf Ditutup

demo
Ilustrasi

PANGKALAN BUN, radarsampit.com – Warga perumahan Griya Marunting Lamantuha, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng menggeruduk Tempat Hiburan Malam (THM) Last Wolf, Minggu (29/6/2025) pukul 00.00 WIB.

Kedatangan warga yang juga terdapat para ibu-ibu tersebut untuk menggelar aksi damai menolak keberadaan tempat hiburan malam di kawasan perumahan mereka.

Bacaan Lainnya

Aksi di tengah malam itu terpaksa dilakukan karena permintaan warga kepada pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk menutup tempat hiburan malam tersebut belum dipenuhi.

Alasan warga, aktivitas hiburan malam di Last Wolf dinilai sudah meresahkan dan mengganggu kenyamanan istirahat warga setempat, suara dari musik dan getarannya hingga ke rumah warga.

Warga menuntut agar ketenangan lingkungan perumahan tetap terjaga dan tidak terganggu oleh aktivitas hiburan malam yang dinilai tidak sesuai dengan kawasan hunian.

Baca Juga :  Belasan Warga Beringin Rindang Jalani Isolasi Mandiri

Aksi damai yang dilakukan warga nyaris berujung keributan dengan perwakilan manajemen Last Wolf, warga sempat terpancing emosi namun aparat keamanan dari Polres Kobar yang ada di lokasi langsung meredam suasana.

Ketua RT 20, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, Heru Purwanto menegaskan, aksi damai yang kami lakukan merupakan wujud kecewaan masyarakat karena laporan atas aktifitas di Last Wolf tidak ada kepastian.

“Ya karena laporan belum ada kepastian, hingga saat ini Last Wolf masih beraktivitas, intinya sekarang kami warga minta ditutup, karena bukan tempatnya itu (diskotek) berdiri di perumahan, kami warga ingin ketenangan,” tandasnya.

Sementara itu Legal Corporate Last Wolf (LW), Muhammad Yusuf menyampaikan, sejatinya management Last Wolf menyambut baik dan selalu terbuka atas saran dan kritik dari siapapun.

Terkait aspirasi masyarakat yang disampaikan mengenai polusi suara yang dikeluhkan sudah diatasi dan sejak awal managemen Last Wolf selalu membuka ruang komunikasi untuk mencari win-win solution.

“Dinamika terkait pro dan kontra hal yang biasa, itu tandanya suatu daerah mulai ke arah kemajuan apalagi kami berada di jalur bisnis yang mungkin kurang disenangi masyarakat,” ujarnya.



Pos terkait