“Berbagai kegiatan juga bisa dilakukan oleh warga saat berada mess desa, seperti olahraga di luar ruangan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, sehingga tidak membosankan,” ungkapnya.
Dari sisi kesehatan akan ada petugas jaga yang siap mengontrol secara rutin, baik menggunakan link maupun WA. Di mess desa berjaga satu dokter, dua perawat, dan dua apoteker yang siap melayani jika ada keluhan pasien.
Hanya OTG dan pasien bergejala ringan yang akan tinggal di mess desa, sementara yang bergejala sedang hingga berat akan dikirim ke RSUD untuk mendapatkan perawatan intensif.
“Di hari ke 10 akan dilakukan swab antigen sebagai evaluasi, jika masih positif maka harus melanjutkan isolasi lima hari lagi, jika sudah negatif bisa pulang dengan mengantongi surat selesai menjalani isolasi,” pungkasnya. (mex/sla)