Gelombang Pasang Terjang Pesisir Kumai

Pesisir Kumai
MANFAATKAN MEDSOS: Febriyanti (19) saat membongkar produk yang baru datang untuk dijual kembali melalui media sosial. (FEBRIANTI FOT RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BUN – Gelombang pasang laut (pasut) setinggi 1,8 meter yang disertai hujan deras dan angin kencang menerjang pesisir Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kamis (8/4) pukul 16.30 WIB.

Gelombang pasang tersebut menghantam tiga rukun tetangga (RT) di desa pesisir terpadu, yaitu RT 1, RT 2, dan RT 4. Air laut yang meluber hingga ke jalan poros dan membawa material sampah membuat warga setempat panik.

Bacaan Lainnya
Pasang Iklan

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar Martogi Siahaan mengatakan, curah hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang dan angin ribut serta ombak yang cukup besar dengan gelombang pasang laut 1,8 meter menyebabkan akses jalan utama, rumah, dan perahu warga di pesisir pantai mengalami kerusakan.

”Mengetahui terjadinya gelombang pasang laut, BPBD Kobar segera melakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat, melakukan ground check lokasi, serta mendata kerusakan dan korban,” ujarnya, Jumat (9/4).

Baca Juga :  Adu Kuat Dengan Mobil, Aparat Desa di Kalteng Ini Tewas Ditempat

Berdasarkan pendataan yang dilakukan gelombang pasang laut tersebut mengakibatkan kerusakan pada akses jalan utama, 8 unit rumah rusak (rusak ringan – berat), 1 perahu warga rusak, 2 gazebo, 1 tempat usaha, serta mengakibatkan abrasi pantai dengan ukuran 20 meter x 3 meter, serta mengakibatkan sebanyak 8 kepala keluarga terdiri dari 31 jiwa terancam kehilangan tempat tinggal.

Ia menegaskan, gelombang pasang laut kembali akan terjadi pada hari Jumat 9 April 2021 sekitar pukul 14.00 WIB dengan ketinggian gelombang laut mencapai 1,7 meter.

”Sekitar pukul 14.00 WIB, akan terjadi gelombang pasang laut 17, tim akan kembali menindaklanjuti terkait informasi tersebut dan mengimbau masyarakat yang tinggal di bibir pantai untuk selalu waspada,” katanya.

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Iskandar Pangkalan Bun Aqil Ihsan mengatakan, salah satu penyebab gelombang laut tinggi salah satunya adanya konvergensi.

Sejatinya kondisi gelombang pasang laut yang terjadi pada Kamis 8 April 2021 normal seperti bulan-bulan yang lalu dengan pasang laut mencapai 1,8 meter. Biasanya puncak pasang laut saat purnama atau menjelang awal bulan baru (penanggalan Qomariyah) karena pasang laut dipengaruhi gravitasi bulan.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *