Namun, secara tiba-tiba datang surat rekomendasi pencalonan dari DPP PDI Perjuangan yang menugaskan dirinya mendampingi Halikinnor. ”Karena perintah partai, suka tidak suka dan mau tidak mau,” katanya.
Di sisi lain, dorongan terhadap Halikinnor untuk bersaing memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur Kalteng sebelumnya datang dari sejumlah kalangan. Dia dinilai layak karena sarat pengalaman dalam pemerintahan.
”Akan sangat baik sekali jika Halikinnor maju Pilkada Gubernur Kalteng, karena yang bersangkutan sudah mengetahui dan memahami sistem pemerintahan. Di samping itu, sebagai Bupati Kotim dalam waktu yang singkat sudah membawa perubahan bagi Kotim dan ini berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Riduan Kesuma, pengamat politik dan kebijakan publik di Kotim, beberapa waktu lalu.
Menurut Riduan, secara politik Halikinnor memiliki beberapa modal utama, di antaranya sarat pengalaman memimpin Kotim dengan jenjang karier dari staf hingga top birokrat.
”Selain putra daerah Kalteng, Halikinnor juga memahami geografis dan karakter masing-masing daerah kabupaten dan kota di Kalteng. Mulai dari DAS Barito, Kahayan, Katingan, Seruyan, dan Mentaya,” katanya. (daq/ign)