“Ya memang alasan utama medan jalannya, kami beri solusi dulu nyebrang saja dari Desa Bagendang menuju Desa Hanaut pakai tower katanya enggak ada anggarannya,” ujarnya.
Terpisah, Manager Unit Layanan Pelanggan PT PLN Sampit Rijalul Fikri membenarkan gangguan listrik yang terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut. Bahkan, tidak hanya Kecamatan Pulau Hanaut, Desa Ganepo di Kecamatan Seranau juga kerap mengalami gangguan listrik.
“Penyebabnya karena kalong. Solusi terbaiknya kami jauhkan kalongnya dengan membersihkan dan menebang pohon tempat kalong bersarang,” kata Rijalul.
Untuk mengatasi gangguan pemadaman listrik di Kecamatan Pulau Hanaut dan sekitarnya, pihaknya sudah melakukan upaya penanganan normalisasi listrik yang sudah berjalan selama sepekan.
“Ada empat petugas PLN yang melakukan perbaikan dengan mengecek langsung ke sumber gangguan listrik. Setiap padam kami lakukan penelusuran untuk memetakan penyebab padamnya, sejauh ini penyebabnya padamnya karena kelelawar mengenai kabel Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM),” ujarnya.
Rijalul menjelaskan proses penanganan gangguan listrik di Kecamatan Pulau Hanaut memakan waktu yang cukup lama.
“Proses perbaikan memakan waktu lama, karena medannya cukup sulit, masuk area hutan dan harus berjalan kaki untuk mengecek kerusakan jaringan listrik. Minggu depan rencana kami akan tambah tim untuk melakukan penebangan pohon yang menganggu di sekitar jaringan listrik,” tandasnya. (hgn/fm)